Jakarta, (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan menerjunkan petugas kesehatan dan menyiagakan seluruh Puskesmas di lokasi kejadian untuk menangani gempa berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Minggu (28/7) pagi.

Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan tim pendampingan penilaian kesehatan cepat (RHA), dan juga segera memberangkatkan dua petugas susulan dari Pusat Krisis Kesehatan untuk melakukan RHA.

Berdasarkan laporan salah satu petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB Jaye mengatakan seluruh Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur dan Utara telah disiagakan, terutama di daerah tempat kejadian terparah yakni Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Di Kecamatan Bayan telah siaga Puskesmas Bayan dan Puskesmas Senaru.

Para korban yang mengalami luka langsung dilakukan tindakan pertama dan dievakuasi ke Puskesmas. Bila membutuhkan penanganan lanjutan akan dirujuk langsung ke rumah sakit.

Tim kesehatan telah membuat beberapa tenda layanan kesehatan untuk membantu pelayanan kesehatan selain Puskesmas.

Jaye mengatakan pihaknya juga terus berkoordinasi untuk bantuan seperti obat-obatan. Namun, kondisi kebutuhan dokter dan obat-obatan hingga saat ini masih mencukupi.

Hingga saat ini terdapat lima orang luka berat dan 41 orang luka ringan, dan delapan orang meninggal dunia.

Baca juga: Presiden tinjau penanganan gempa Lombok

Baca juga: KPAI minta dibuat sekolah darurat pascagempa NTB

Baca juga: Pendaki di Rinjani lebih 800 orang saat gempa terjadi