Korban gempa NTB sementara dirawat di tenda pengungsian
29 Juli 2018 12:23 WIB
Warga mendapat perawatan di tenda pengungsian pascagempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7/2018). (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Jakarta (ANTARA News) - Personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) mendirikan tenda pengungsian untuk menampung korban gempa bumi berkekutan 6,4 SR yang mengguncang Lombok dan saat ini sebagian korban luka dirawat sementara di tenda tersebut.
"Tenda sudah berdiri dan dimanfaatkan untuk menampung sementara korban luka karena bangunan puskesmas rusak akibat gempa," kata kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat di Jakarta, Minggu.
Tenda pengungsian didirikan di Desa Sembalun Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur karena puskesmas setempat mengalami kerusakan.
Selain mendirikan tenda, Tagana juga sudah membagikan nasi bungkus untuk makan siang para korban dan relawan.
Baca juga: 18 wisatawan Malaysia terdampak gempa NTB, satu meninggal dunia
Baca juga: BMKG imbau masyarakat NTB waspadai gempa susulan
Baca juga: Kemensos kerahkan Tagana dan salurkan logistik ke NTB
Kementerian Sosial menurunkan 60 personel Tagana dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) serta logistik ke lokasi gempa.
Bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap.
Hingga Minggu siang, tercatat 10 orang meninggal dunia, 40 orang luka-luka dan sedikitnya 300 rumah rusak.
Baca juga: Korban tewas gempa NTB bertambah jadi 10 orang
Baca juga: Gempa tektonik Lombok-Sumbawa akibat sesar naik Flores
Baca juga: Jalur pendakian Rinjani ditutup akibat gempa
"Tenda sudah berdiri dan dimanfaatkan untuk menampung sementara korban luka karena bangunan puskesmas rusak akibat gempa," kata kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat di Jakarta, Minggu.
Tenda pengungsian didirikan di Desa Sembalun Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur karena puskesmas setempat mengalami kerusakan.
Selain mendirikan tenda, Tagana juga sudah membagikan nasi bungkus untuk makan siang para korban dan relawan.
Baca juga: 18 wisatawan Malaysia terdampak gempa NTB, satu meninggal dunia
Baca juga: BMKG imbau masyarakat NTB waspadai gempa susulan
Baca juga: Kemensos kerahkan Tagana dan salurkan logistik ke NTB
Kementerian Sosial menurunkan 60 personel Tagana dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) serta logistik ke lokasi gempa.
Bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap.
Hingga Minggu siang, tercatat 10 orang meninggal dunia, 40 orang luka-luka dan sedikitnya 300 rumah rusak.
Baca juga: Korban tewas gempa NTB bertambah jadi 10 orang
Baca juga: Gempa tektonik Lombok-Sumbawa akibat sesar naik Flores
Baca juga: Jalur pendakian Rinjani ditutup akibat gempa
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: