PTN, TNI, dan Lapan bantu PLN untuk terangi Papua
29 Juli 2018 00:44 WIB
Foto dokumen: Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, yang dibangun lewat Program Indonesia Terang. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Makassar (ANTARA News) - PLN bersama lima Perguruan Tinggi Negeri, TNI AD dan Lapan menandatangani perjanjian kerja sama sebagai wujud nyata dari sinergi lintas sektor yang tergabung dalam tim ekspedisi mewujudkan Papua terang.
"Selamat menjalankan tugas, selamat sampai tujuan, jaga kesehatan, terus semangat, semoga selalu diberikan kelancaran dan kemudahan oleh Allah SWT. Semoga seluruh tim dapat menyelesaikan tugas tepat waktu serta kembali dengan selamat," sebut Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali melalui siaran persnya diterima, Sabtu.
Tim yang dibentuk Lima PTN tersebut masing-masing Universitas Indonesia, Institute Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institute Teknologi Surabaya dan Universitas Cenderawasih, TNI AD dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan.
Total peserta yang akan mengikuti Ekspedisi Papua Terang ada lebih dari 500 orang yang terdiri dari mahasiswa dari 5 PTN, akademisi, pegawai PLN yang menjadi relawan, TNI AD dan Lapan yang akan disebar ke 415 desa dari 5 posko yang dituju, yakni Posko Jayapura, Posko Wamena, Posko Nabire, Posko Timika, dan Posko Merauke.
Tim Ekspedisi Papua Terang ini akan membantu PLN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Papua dan menjalankan survei yang mencakup survei data desa, survei potensi energi baru dan terbarukan, serta survei pembangunan sistem kelistrikan desa.
Hasil dari kegiatan ini menjadi masukan bagi PLN untuk mengakselerasi pembangunan kelistrikan di Papua berdasarkan potensi dan kearifan lokal di masing-masing lokasi.
Program ini dalam rangka meningkatkan aksesbilitas masyarakat untuk mendapatkan listrik serta untuk mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: PLN siap alirkan listrik ke 365 desa di Papua
Untuk itu PLN ikut berupaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi serta melistriki desa-desa yang belum berlistrik, termasuk di Indonesia Bagian Timur.
Di Papua ditargetkan dapat terlistriki oleh PLN hingga 99 persen pada 2019. Kondisi kelistrikan Papua dan Papua Barat saat ini memiliki daya mampu pembangkit sebesar 358,41 Mega Watt (MW) dengan beban puncak 294,24 MW, transmisi sepanjang 218 kms dan gardu induk berkapasitas 144 MVA.
Jumlah desa di Papua dan Papua Barat adalah 4.535 desa dan terus mengalami pemekaran desa. Untuk rasio desa berlistrik di Papua dan Papua Barat saat ini adalah 30,39 persen.
PLN akan terus melistriki desa di Tanah Papua tanpa terkecuali. Sekitar 1.200 desa yang akan dilistriki PLN di Papua dan Papua Barat pada tahun ini, diantaranya ada 415 desa yang akan disurvei oleh peserta Ekspedisi Papua Terang.
Baca juga: Presiden targetkan seluruh Papua terang benderang 2018
"Semoga keberanian dan ketulusan rekan-rekan menjadi ladang kebaikan dan bagian dari kontribusi kolektif mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," tambah Ali.
Pembantu Rektor III Universitas Cendrawasih, Jonathan Kiwasi Waroromi menyatakan rasa bangga karena mahasiswa dan akademisi dapat ikut berpartisipasi membangun kawasan Indonesia bagian timur.
"Ini semacam terobosan dan inovasi bagi kami. Hal besar inilah patut diapresiasi karena seluruh komponen bangsa perlu dilibatkan. Kami melihat ini merupakan hal yang positif karena mahasiswa dan PTN sebagai penggerak bukan hanya penonton," katanya.
Baca juga: Presiden targetkan seluruh Papua terang-benderang 2018
"Selamat menjalankan tugas, selamat sampai tujuan, jaga kesehatan, terus semangat, semoga selalu diberikan kelancaran dan kemudahan oleh Allah SWT. Semoga seluruh tim dapat menyelesaikan tugas tepat waktu serta kembali dengan selamat," sebut Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali melalui siaran persnya diterima, Sabtu.
Tim yang dibentuk Lima PTN tersebut masing-masing Universitas Indonesia, Institute Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institute Teknologi Surabaya dan Universitas Cenderawasih, TNI AD dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan.
Total peserta yang akan mengikuti Ekspedisi Papua Terang ada lebih dari 500 orang yang terdiri dari mahasiswa dari 5 PTN, akademisi, pegawai PLN yang menjadi relawan, TNI AD dan Lapan yang akan disebar ke 415 desa dari 5 posko yang dituju, yakni Posko Jayapura, Posko Wamena, Posko Nabire, Posko Timika, dan Posko Merauke.
Tim Ekspedisi Papua Terang ini akan membantu PLN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Papua dan menjalankan survei yang mencakup survei data desa, survei potensi energi baru dan terbarukan, serta survei pembangunan sistem kelistrikan desa.
Hasil dari kegiatan ini menjadi masukan bagi PLN untuk mengakselerasi pembangunan kelistrikan di Papua berdasarkan potensi dan kearifan lokal di masing-masing lokasi.
Program ini dalam rangka meningkatkan aksesbilitas masyarakat untuk mendapatkan listrik serta untuk mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: PLN siap alirkan listrik ke 365 desa di Papua
Untuk itu PLN ikut berupaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi serta melistriki desa-desa yang belum berlistrik, termasuk di Indonesia Bagian Timur.
Di Papua ditargetkan dapat terlistriki oleh PLN hingga 99 persen pada 2019. Kondisi kelistrikan Papua dan Papua Barat saat ini memiliki daya mampu pembangkit sebesar 358,41 Mega Watt (MW) dengan beban puncak 294,24 MW, transmisi sepanjang 218 kms dan gardu induk berkapasitas 144 MVA.
Jumlah desa di Papua dan Papua Barat adalah 4.535 desa dan terus mengalami pemekaran desa. Untuk rasio desa berlistrik di Papua dan Papua Barat saat ini adalah 30,39 persen.
PLN akan terus melistriki desa di Tanah Papua tanpa terkecuali. Sekitar 1.200 desa yang akan dilistriki PLN di Papua dan Papua Barat pada tahun ini, diantaranya ada 415 desa yang akan disurvei oleh peserta Ekspedisi Papua Terang.
Baca juga: Presiden targetkan seluruh Papua terang benderang 2018
"Semoga keberanian dan ketulusan rekan-rekan menjadi ladang kebaikan dan bagian dari kontribusi kolektif mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," tambah Ali.
Pembantu Rektor III Universitas Cendrawasih, Jonathan Kiwasi Waroromi menyatakan rasa bangga karena mahasiswa dan akademisi dapat ikut berpartisipasi membangun kawasan Indonesia bagian timur.
"Ini semacam terobosan dan inovasi bagi kami. Hal besar inilah patut diapresiasi karena seluruh komponen bangsa perlu dilibatkan. Kami melihat ini merupakan hal yang positif karena mahasiswa dan PTN sebagai penggerak bukan hanya penonton," katanya.
Baca juga: Presiden targetkan seluruh Papua terang-benderang 2018
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: