Jambi, (ANTARA News) - Jika dokter, pengacara dan juru las, ada sertifikasi dan kompetensinya, maka mandor penanaman sawit juga ada uji kompetensinya agar bisa bersaing dengan profesi serupa di tingkat global.

Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi bersama Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) menggelar uji kompetensi sertifikasi profesi mandor penanaman kelapa sawit di BPP Jambi, 24-27 Juli 2018.

Kegiatan sertifikasi profesi dari Kementerian Pertanian itu dihadiri oleh Kepala Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pusat Pelatihan Pertanian (BPPSDMP) Bambang Gatot Nuryanto.

Peserta pelatihan sebanyak 33 orang yang berasal dari berbagai perusahaan yang ada di Jambi dan Sumatera Barat.

Menurut Bambang, kegiatan yang digelar selama empat hari itu untuk memastikan kompetensi seorang mandor penanaman kelapa sawit sehingga bisa membantu perusahaan perkebunan dalam pengelolaan perkebunan sawit.

Peserta yang mampu mengikuti berbagai mata ujian dapat tersertifikasi sehingga kompeten dan mendapat pengakuan publik dan juga bersaing dengan mandor penanaman kelapa sawit di luar negeri.

"Tujuannya agar para mandor penanaman kebun sawit diakui kompetensinya yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang berskala nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga dapat menjadi modal untuk bersaing secara global," katanya.

Kegiatan pelatihan itu merupakan salah satu kegiatan pelatihan di BPP Jambi. Sebelumnya juga telah dilakukan pelatihan kompetensi petani karet, pelatihan pertanian hortikultura, pelatihan penyuluh CPNS, pelatihan pemanfaatan alat mesin pertanian dan pelatihan dan pengenalan dunia pertanian bagi siswa SMA di Jambi.

Pelatihan juga menggabungkan materi di dalam kelas dan praktik lapangan, serta kunjungan ke lokasi-lokasi pertanian dan industri pengolahan.

Baca juga: ILO dorong kompetensi tenaga kerja industri sawit

Baca juga: Pengusaha keberatan beli sawit sesuai ketetapan provinsi

Baca juga: Semua pabrik CPO di Mukomuko melanggar aturan