SAR evakuasi ABK kapal kargo berbendera Liberia
27 Juli 2018 23:25 WIB
Anggota Basarnas bersama petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP), Imigrasi dan TNI AL mengevakuasi ABK Rubio Rubar Araya (kedua kiri) dari Kapal MV Captain Tassos D, berbendera Liberia, ke Kapal Nasional Krisna di perairan Teluk Benggala, Pulau Sabang dan Pulau Aceh, Jumat (27/7/2018). (ANTARA FOTO/Ampelsa)
Banda Aceh (ANTARA News) - Tim SAR Banda Aceh mengevakuasi medis seorang anak buah kapal (ABK) kapal kargo berbendera Liberia karena sakit.
Kepala Kantor SAR Banda Aceh, Ari Ari Purnomo di Banda Aceh, Jumat, menyatakan, evakuasi berlangsung di Selat Benggala, perairan antara Pulau Aceh dan Pulau Weh.
"Yang dievakuasi bernama Rubar Araya Rubio, 40 tahun, warga negara Filipina. Yang bersangkutan merupakan ABK kapal kargo MV Captain Tassos D berbendera Liberia," tambahnya.
Sebelumnya, Kapten MV Captain Tassos dari Brasil tujuan Singapura minta izin evakuasi kepada Basarnas Pusat karena ada seorang anak buah kapal dalam keadaan sakit darah tinggi dan suhu panas.
Kemudian, permintaan evakuasi diteruskan ke Kantor SAR Banda Aceh. Selanjutnya, Kantor SAR Banda Aceh mengerahkan kapal KN Kresna 323 yang dinakhodai Kapten Supriyadi untuk melakukan proses evakuasi.
"KN Kresna 323 bergerak dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, untuk proses evakuasi sekitar Jumat pukul 13.55 WIB. Sekitar setengah jam kemudian, KN Kresna merapat ke kapal kargo berbendera Liberia tersebut," ungkap dia.
Ia menambahkan, proses evakuasi sedikit terhambat akibat gelombang tinggi yang mencapai lebih kurang 2,5 meter. ?Kendati begitu, evakuasi tetap dilakukan.
Evakuasi diawali pemeriksaan oleh tim Karantina Pelabuhan untuk memastikan tidak ada virus atau penyakit menular. Kemudian, pemeriksaan oleh tim imigrasi. Setelah proses tersebut selesai, barulah ABK dievakuasi KN Kresna.
"Selanjutnya, ABK warga negara Filipina tersebut dibawa ke Pelabuhan Ulee Lheue. Dari pelabuhan, yang bersangkutan dievakuasi ke rumah sakit di Banda Aceh menggunakan ambulans," pungkas Hari Ari Purnomo.
Kepala Kantor SAR Banda Aceh, Ari Ari Purnomo di Banda Aceh, Jumat, menyatakan, evakuasi berlangsung di Selat Benggala, perairan antara Pulau Aceh dan Pulau Weh.
"Yang dievakuasi bernama Rubar Araya Rubio, 40 tahun, warga negara Filipina. Yang bersangkutan merupakan ABK kapal kargo MV Captain Tassos D berbendera Liberia," tambahnya.
Sebelumnya, Kapten MV Captain Tassos dari Brasil tujuan Singapura minta izin evakuasi kepada Basarnas Pusat karena ada seorang anak buah kapal dalam keadaan sakit darah tinggi dan suhu panas.
Kemudian, permintaan evakuasi diteruskan ke Kantor SAR Banda Aceh. Selanjutnya, Kantor SAR Banda Aceh mengerahkan kapal KN Kresna 323 yang dinakhodai Kapten Supriyadi untuk melakukan proses evakuasi.
"KN Kresna 323 bergerak dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, untuk proses evakuasi sekitar Jumat pukul 13.55 WIB. Sekitar setengah jam kemudian, KN Kresna merapat ke kapal kargo berbendera Liberia tersebut," ungkap dia.
Ia menambahkan, proses evakuasi sedikit terhambat akibat gelombang tinggi yang mencapai lebih kurang 2,5 meter. ?Kendati begitu, evakuasi tetap dilakukan.
Evakuasi diawali pemeriksaan oleh tim Karantina Pelabuhan untuk memastikan tidak ada virus atau penyakit menular. Kemudian, pemeriksaan oleh tim imigrasi. Setelah proses tersebut selesai, barulah ABK dievakuasi KN Kresna.
"Selanjutnya, ABK warga negara Filipina tersebut dibawa ke Pelabuhan Ulee Lheue. Dari pelabuhan, yang bersangkutan dievakuasi ke rumah sakit di Banda Aceh menggunakan ambulans," pungkas Hari Ari Purnomo.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018
Tags: