Mekkah (ANTARA News) - Klinik Kesehatan Haji Indonesia menyiapkan 14 ambulans untuk kebutuhan darurat jamaah calon haji yang dibagi dua daerah kerja yaitu Mekkah dan Madinah.

"Ada 14, 11 untuk Mekkah dan tiga di Madinah," kata Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, Nirwan Satria, ditemui di kantornya kawasan Al Aziziyah Janubiyah, Mekkah, Arab Saudi, Jumat.

Dia mengatakan ambulans sangat bermanfaat untuk melakukan evakuasi darurat seiring kawasan Tanah Suci yang saat ini sedang musim panas dengan suhu bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius lebih. Bahkan saat pertengahan Agustus 2018 bisa mencapai 50 derajat Celcius.

Dengan suhu yang tinggi, kata dia, akan memicu jamaah yang kurang minum dan tidak menggunakan alat pelindung terkena dehidrasi dan kejang panas (heat stroke), seiring teriknya matahari siang di Tanah Suci.

Berdasarkan pengamatan Antara pada Jumat siang, suhu kawasan Mekkah mencapai 43 derajat Celcius dan udara kering atau kelembaban rendah. Suhu tersebut tergolong tinggi jika dibandingkan dengan di Jakarta yang ada di kisaran 32 derajat Celcius.

Atas suhu yang tinggi itu, Nirwan mengingatkan jamaah untuk selalu menghindari desak-desakan, terutama di pintu keluar dan masuk di Masjidil Haram.

Nirwan mengatakan ada yang tempat krusial, terutama saat sebelum dan sesudah Shalat Jumat. Pada saat itu jamaah menumpuk masuk dan keluar di Masjidil Haram. Jamaah yang menumpuk ini, lanjut dia, bisa kena dehidrasi dan heat stroke karena sudah suhu tinggi dan mereka berada di kerumunan.

"Baiknya datang lebih awal sebelum masuk Masjidil Haram dan menunggu agak longgar ketika keluar," ujarnya.

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Waspadai dehidrasi dan kelelahan selama prosesi haji