Selangor (ANTARA News) -Semarang, Jawa Tengah, menjadi tuan rumah pelaksanaan ASEAN School Games (ASG) 2019, setelah bendera kejuaraan itu diserahkan ke pihak Indonesia saat penutupan kejuaraan khusus pelajar Asia Tenggara oleh Dato' Menteri Besar Selangor Amirudin bin Shari di ICC Selangor, Malaysia, Kamis.

Penyerahan bendera kejuaraan tersebut dilakukan perwakilan ASG kepada perwakilan Indonesia melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Mulyana.

Kejuaraan khusus pelajar di Asia Tenggara ke sebelas yang akan berlangsung di Semarang akan mempertandingkan cabang olahraga yang hampir sama dengan di ASG ke-10 di Selangor, Malaysia. Namun, Indonesia sebagai tuan rumah juga berhak memasukkan satu cabang olahraga pilihan sesuai beberapa aturan yang harus dipenuhi.

"Ada sembilan cabang yang akan dipertandingkan di ASG 2018, yaitu bulu tangkis, atletik, bola voli, basket, renang, sepak takraw, tenis dan tenis meja. Ada satu cabang pilihan tuan rumah. Untuk itu, kami memilih pencak silat," kata Asisten Deputi Pembibitan dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi Kemenpora, Washinton, di sela-sela penutupan ASG 2018.

Pemilihan cabang olahraga pencak silat juga sudah diterima oleh calon negara peserta ASG 2019. Hak memasukkan satu cabang olahraga pilihan sebelumnya juga dilakukan oleh Malaysia. Negeri Jiran itu memilih cabang olahraga squash. Hasilnya, tim tuan rumah tampil dominan dengan raihan enam emas, lima perak dan satu perunggu.

"Meski kita memilih cabang olahraga yang akan dipertandingkan, jumlah nomor pertandingan tidak boleh lebih dari sepuluh," kata Washinton.

ASG 2019 akan dipusatkan di Komplek Olahraga Stadion Jatidiri Semarang, dan menggunakan beberapa lokasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Perwakilan tuan rumah Semarang juga sudah melakukan studi banding ke Selangor selama ASG 2018 berlangsung.

"Persiapan untuk pelaksanaan ASG 2019 sudah kami lakukan termasuk melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Semarang yang akan menjadi tuan rumah. Intinya semuanya siap mendukung. Kami ucapkan selamat datang para peserta di Indonesia," kata Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Mulyana

Kontingen Indonesia dalam ASG 2018 sukses melampaui target yang ditetapkan Kemenpora, meski akhirnya harus puas duduk di posisi dua klasemen akhir dengan 31 emas, 36 perak dan 31 perunggu. Jumlah tersebut melebihi target, yaitu 26 emas. Tuan rumah Malaysia menjadi juara umum dengan 37 emas, 34 perak dan 31 perunggu.

Baca juga: Indonesia penuhi target medali ASG Malaysia

Indonesia mengikuti delapan dari 10 cabang olahraga yang dipertandingan, dan empat cabang yang meraih emas, yaitu bulu tangkis meraih empat emas, atletik memperoleh delapan emas, renang mendapat 15 emas dan senam menyabet empat emas.

Dalam cabang olahraga lainnya, Indonesia untuk bola voli meraih medali perak di sektor putra dan putri, squash harus puas dengan perak, dan sepak takraw mendapat perak

Dengan menjadi tuan rumah pada ASG 2019, Indonesia diharapan mampu menjadi juara umum mengingat pada kejuaraan yang sama di Surabaya pada 2012 harus puas di posisi kedua di bawah tim kuat Thailand. Indonesia justru menjadi juara umum pada ASG 2015 di Brunei Darussalam.

Baca juga: Idan pecahkan rekornas setelah gagal ke kejuaraan dunia