Bekasi (ANTARA News) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat menilai penerapan "Aplikasi Haji Pintar", belum dimanfaatkan secara merata oleh jamaah calon haji di wilayah setempat akibat keterbatasan kemampuan para pemanfaatnya.
"Kemampuan calhaj dalam mengoperasikan aplikasi pintar itu kan belum semuanya bisa, khususnya mereka yang berkategori risiko tinggi (usia lanjut) dan kalangan jamaah yang berasal dari beberapa pelosok daerah di Jabar," kata Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jabar Novam Scorpiantrien, di Embarkasi Jakarta-Bekasi, Kamis.
Menurut dia, aplikasi yang dapat diunduh melalui platform android "Play Store" itu belum begitu `akrab` bagi kalangan tertentu, karena sistem operasionalnya yang membutuhkan ponsel pintar.
"Rata-rata jamaah dari daerah pelosok di Jabar seperti Cirebon, Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi dan lainnya, saya lihat masih menggunakan ponsel konvensional yang cukup hanya untuk telepon dan SMS saja," katanya.
Menurut dia, belum seluruh calhaj di Jabar terbiasa dengan penggunaan ponsel pintar berbasis Android karena operasionalnya yang masih dirasa `ribet`.
Novam menyontohkan, sejumlah fasilitas yang relatif modern di Embarkasi Jakarta-Bekasi Jalan Kemakmuran, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, seperti WC duduk, belum sepenuhnya digunakan sesuai kegunaannya. "Kadang WC duduk saja, masih banyak yang jongkok. Ada juga yang belum terbiasa dengan alat penyemprot WC. Mereka lebih terbiasa dengan gayung."
Menurut Novam, aplikasi Haji Pintar disiapkan oleh Kementerian Agama pada musim pemberangkatan 2018 dengan versi terbaru. Aplikasi yang menggunakan ikon gambar Kabah dengan tulisan "Haji Pintar" itu menyajikan sejumlah fitur layanan seperti informasi akomodasi, transportasi dan konsumsi jamaah selama di Arab Saudi.
Baca juga: Aplikasi Haji Pintar sajikan sejumlah layanan
Baca juga: Menag sarankan calon haji gunakan aplikasi "Haji Pintar"
"Bahkan aplikasi itu sudah mengalami pembaruan seperti alat pelacak Global Positioning System (GPS) yang bisa mengantisipasi jamaah tersasar di Arab Saudi," katanya.
Ia mengatakan dalam aplikasi itu juga ada info jadwal penerbangan, cuaca di Arab Saudi, Hajipedia (istilah seputar haji dan umrah) serta sejumlah video tutorial penggunaan sarana prasarana yang akan diterima jemaah selama di Tanah Suci. Aplikasi tersebut akan cocok dengan jamaah asal perkotaan di Jabar yang selama ini sudah terbiasa dengan platform ponsel pintar.
"Kalau jamaah perkotaan mungkin bisa efektif dalam menggunakannya karena mereka sudah terbiasa, tapi kalau jamaah kabupaten agak ribet dalam penggunaannya," katanya.
Info haji
Aplikasi haji pintar belum digunakan merata
26 Juli 2018 20:37 WIB
Tangkapan layar informasi aplikasi Haji Pintar 2018 di Google Playstore. (ANTARA News)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Tags: