ISIS tewaskan sekitar 100 orang di Suriah barat daya
26 Juli 2018 02:23 WIB
Arsip Dokumen foto pasukan tentara Suriah menyampaikan salam kemenangan usai merebut kembali Kota Aleppo dari ISIS, Maret 2017. Militer Suriah mengumumkan gencatan senjata di Kota Deera selama 48 jam pada Sabtu (17/6/2017). (Reuters)
Beirut (ANTARA News) - Kelompok ISIS bersenjata pada Rabu membunuh sekitar 100 orang dalam serangkaian serangan di sekitar kota Sweida, kawasan barat daya Suriah yang dikuasai pemerintah, menurut keterangan ISIS dan sejumlah sumber pemerintah setempat.
Serangan terkoordinasi itu merupakan insiden paling mematikan di wilayah pemerintah dalam beberapa bulan terakhir.
Secara keseluruhan, sekitar 96 orang tewas sementara 176 lainnya mengalami luka akibat sejumlah aksi bom bunuh diri ISIS, kata kepala otoritas kesehatan Sweida kepada stasiun radio pro-Damaskus, Sham FM.
Lembaga pemantau perang Suriah, The Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), memberikan keterangan berbeda dengan mengatakan 156 orang tewas. Di sisi lain, ISIS dalam siaran tertulisnya mengaku telah membunuh lebih dari 100 orang.
Di pinggiran utara kota Sweida, ISIS menggelar serangan secara serentak di beberapa desa dan sempat terlibat pertempurang dengan pasukan pemerintah, tulis media setempat dan SOHR.
Sementara itu di pusat kota, sedikitnya dua orang melancarkan aksi bom bunuh diri, satu di dekat sebuah pasar sementara lainnya di distrik yang berbeda. Kantor berita SANA mengabarkan bahwa dua orang anggota ISIS lainnya tewas sebelum meledakkan bom.
SOHR mengatakan bahwa ISIS menculik sejumlah orang di desa-desa yang mereka serang. Termasuk di antara korban tewas adalah 41 warga sipil.
"Kota Sweida sekarang sudah aman dan tenang," kata Gubernur Sweida Amer al-Eshi kepada stasiun televisi milik pemerintah, Ikhbariyah TV.
Sejak tahun lalu, ISIS sudah kehilangan hampir semua wilayah yang sempat mereka kuasai di Suriah karena kalah melawan tentara pemerintah Suriah yang mendapat dukungan dari Rusia dan koalisi milisi dukungan Amerika Serikat.
Sejak saat itu, Presiden Bashar al Assad mulai melancarkan operasi militer yang agresif di kantong-kantong gerilyawan di dekat Damaskus dan Homs, serta mendesak mereka keluar dari kawasan barat daya.
Setelah kehilangan banyak wilayah, ISIS lebih banyak menggelar operasi gerilya dari kantong-kantong mereka di gurun pasir.
Pada Rabu, ISIS juga menyerang desa-desa sekitar Sweida dari area gurun yang terletak di timur laut kota. Pasukan pemerintah menguasai semua wilayah Sweida, kecuali area gurun itu.
Dengan bantuan kekuatan udara dari Rusia, angkatan bersenjata Suriah berhasil memukul mundur pasukan ISIS di sekitar Sweida, yang dekat dengan wilayah perbatasan Dataran Tinggi Golan.
Kawasan barat daya Suriah yang masih berada di bawah kekuasaan ISIS adalah Yarmouk Basin.
(Uu.G005/T008)
Serangan terkoordinasi itu merupakan insiden paling mematikan di wilayah pemerintah dalam beberapa bulan terakhir.
Secara keseluruhan, sekitar 96 orang tewas sementara 176 lainnya mengalami luka akibat sejumlah aksi bom bunuh diri ISIS, kata kepala otoritas kesehatan Sweida kepada stasiun radio pro-Damaskus, Sham FM.
Lembaga pemantau perang Suriah, The Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), memberikan keterangan berbeda dengan mengatakan 156 orang tewas. Di sisi lain, ISIS dalam siaran tertulisnya mengaku telah membunuh lebih dari 100 orang.
Di pinggiran utara kota Sweida, ISIS menggelar serangan secara serentak di beberapa desa dan sempat terlibat pertempurang dengan pasukan pemerintah, tulis media setempat dan SOHR.
Sementara itu di pusat kota, sedikitnya dua orang melancarkan aksi bom bunuh diri, satu di dekat sebuah pasar sementara lainnya di distrik yang berbeda. Kantor berita SANA mengabarkan bahwa dua orang anggota ISIS lainnya tewas sebelum meledakkan bom.
SOHR mengatakan bahwa ISIS menculik sejumlah orang di desa-desa yang mereka serang. Termasuk di antara korban tewas adalah 41 warga sipil.
"Kota Sweida sekarang sudah aman dan tenang," kata Gubernur Sweida Amer al-Eshi kepada stasiun televisi milik pemerintah, Ikhbariyah TV.
Sejak tahun lalu, ISIS sudah kehilangan hampir semua wilayah yang sempat mereka kuasai di Suriah karena kalah melawan tentara pemerintah Suriah yang mendapat dukungan dari Rusia dan koalisi milisi dukungan Amerika Serikat.
Sejak saat itu, Presiden Bashar al Assad mulai melancarkan operasi militer yang agresif di kantong-kantong gerilyawan di dekat Damaskus dan Homs, serta mendesak mereka keluar dari kawasan barat daya.
Setelah kehilangan banyak wilayah, ISIS lebih banyak menggelar operasi gerilya dari kantong-kantong mereka di gurun pasir.
Pada Rabu, ISIS juga menyerang desa-desa sekitar Sweida dari area gurun yang terletak di timur laut kota. Pasukan pemerintah menguasai semua wilayah Sweida, kecuali area gurun itu.
Dengan bantuan kekuatan udara dari Rusia, angkatan bersenjata Suriah berhasil memukul mundur pasukan ISIS di sekitar Sweida, yang dekat dengan wilayah perbatasan Dataran Tinggi Golan.
Kawasan barat daya Suriah yang masih berada di bawah kekuasaan ISIS adalah Yarmouk Basin.
(Uu.G005/T008)
Pewarta: LKBN Antara
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: