Warga mengungsi akibat gelombang tinggi laut Tasikmalaya
25 Juli 2018 20:35 WIB
Arsip: Sejumlah warga berusaha menghindar saat gelombang tinggi menerjang pemecah ombak di Pantai Widarapayung, Binangun, Cilacap, Jateng, Rabu (25/7/2018). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiska (BMKG) Cilacap, mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk perairan selatan Jawa Tengah, dan Samudera Hindia, dengan ketinggian gelombang mencapai 7 meter. (ANTARA /Idhad Zakaria)
Tasikmalaya (ANTARA News) - Sejumlah warga pesisir Pantai Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengungsi untuk menghindari bahaya dari gelombang tinggi laut yang melanda pantai selatan Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Yang diungsikan di Pamayang sebanyak 20 kepala keluarga, mereka kini di dataran yang lebih tinggi dan belum mau kembali ke rumahnya karena khawatir ada apa-apa," kata Relawan Bencana FKPPI Kabupaten Tasikmalaya, Gunawan kepada wartawan di Tasikmalaya, Rabu.
Peristiwa itu sempat membuat warga pesisir pantai di Kabupaten Tasikmalaya kaget dengan gelombang tinggi, kemudian ombaknya hingga ke daratan bahkan sampai ke pemukiman penduduk.
Koordinator Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cipatujah, Rahmat mengatakan, warga yang mengungsi sementara tinggal di tenda yang aman dari ancaman bahaya gelombang laut tersebut.
"Kita buat tenda alakadarnya dan mungkin belum mampu menampung seluruh pengungsi," katanya.
Kepala Bidang Darurat Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Ria Supriana mengatakan, ada 50 warung pinggir pantai yang rusak diterjang gelombang laut di Tasikmalaya.
"Tidak ada yang rusak parah, kerusakan ringan pada warung di pinggir pantai karena sempat terkena air laut," katanya.
"Yang diungsikan di Pamayang sebanyak 20 kepala keluarga, mereka kini di dataran yang lebih tinggi dan belum mau kembali ke rumahnya karena khawatir ada apa-apa," kata Relawan Bencana FKPPI Kabupaten Tasikmalaya, Gunawan kepada wartawan di Tasikmalaya, Rabu.
Peristiwa itu sempat membuat warga pesisir pantai di Kabupaten Tasikmalaya kaget dengan gelombang tinggi, kemudian ombaknya hingga ke daratan bahkan sampai ke pemukiman penduduk.
Koordinator Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cipatujah, Rahmat mengatakan, warga yang mengungsi sementara tinggal di tenda yang aman dari ancaman bahaya gelombang laut tersebut.
"Kita buat tenda alakadarnya dan mungkin belum mampu menampung seluruh pengungsi," katanya.
Kepala Bidang Darurat Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Ria Supriana mengatakan, ada 50 warung pinggir pantai yang rusak diterjang gelombang laut di Tasikmalaya.
"Tidak ada yang rusak parah, kerusakan ringan pada warung di pinggir pantai karena sempat terkena air laut," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: