Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini pasar tradisional masih memiliki daya tarik sehingga tetap dikunjungi masyarakat meskipun sudah banyak bermunculan pasar modern.

"Pasar masih memiliki kekuatan dan daya tarik apabila ditata dengan baik. Tidak becek, tidak bau, ada tempat parkir," kata Jokowi usai blusukan di Pasar Kranggan Kota Yogyakarta, Rabu.

Atas dasar alasan itu, pemerintah hingga saat ini terus merehabilitasi dan membangun pasar. Saat ini sudah lebih dari 2.600 lebih pasar dibangun dan direhabilitasi selama hampir empat tahun ini.

"Kita bangun dan rehabilitasi pasar yang kira-kira memang menjadi tujuan masyarakat dalam berbelanja, itu semuanya harus rapi, ada tempat parkir, dalamnya tertata, tidak becek, dan tidak bau," katanya.

Menurut dia, pasar tradisional harus bisa bersaing dengan pasar-pasar modern dan retail-retail modern.

"Kita lihat kan, hari ini juga ibu-ibu masih banyak yang belanja di pasar tradisional. Artinya pasar masih memiliki kekuatan dan daya tarik apabila ditata dengan baik," katanya.

Dalam kunjungan ke Pasar Kranggan itu, Presiden Jokowi sempat berbelanja barang kebutuhan yang tidak dijumpai di pasar modern.

"Misalnya emping mentah, itu sulit, lalu ada kecipir. Di mal nggak ada kecipir. Saya belanja yang memang di retail tidak ada," kata Jokowi.

Ia menyebutkan pasar-pasar di daerah sudah dibangun dan direhabilitasi sejak tahun 2015 termasuk di Yogyakarta.

"Pasar-pasar yang ada di daerah, saya lihat sudah direhab 2015, tapi tadi ada usulan dari kepala dinas pasar, untuk pasar yang bukan di sini. Tapi Pasar Prawirotaman yang ada di Jalan Parangtritis Yogyakarta, " katanya.

Ia mengatakan kemungkinan pasar itu akan mulai dikerjakan tahun 2019.

"Insya Allah akan kita kerjakan di 2019. Karena beberapa ada yang masih bawahnya becek, kumuh, saya kira di Pasar Kranggan sini sudah lebih tertata meskipun harus ditata lebih rapi lagi," katanya.