Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 18 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

"18 titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terpantau di lima kabupaten di Riau," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno di Pekanbaru, Rabu.

Dia menuturkan seluruh titik panas yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua pukul 06.00 WIB hari ini mayoritas menyebar di wilayah pesisir Riau, seperti Rokan Hilir enam titik dan Meranti tiga titik.

Selanjutnya titik panas turut terpantau di Pelalawan lima titik, serta Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir masing-masing dua titik.

Sukisno menuturkan selain 18 titik panas di Riau, terdapat puluhan titik panas lainnya menyebar di Pulau Sumatera seperti Sumatera Utara 19 titik dan Sumatera Selatan 10 titik.

Kemudian titik panas juga terpantau di Provinsi Sumatera Barat delapan titik, Aceh enam titik, Jambi tiga titik, Babel empat titik serta Bengkulu dan Lampung masing-masing satu titik.

Lebih jauh, Sukisno menjelaskan dari 18 titik panas di Riau, 11 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.

"Sebagian besar titik api menyebar di Rokan Hilir enam titik, Meranti tiga titik dan Indragiri Hilir dua titik," jelasnya.

Sementara itu, BMKG memperkirakan sebagian wilayah Riau berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang. Kondisi itu diperirakan terjadi di sebagian wilayah Kampar, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Bengkalis.

"Potensi hujan ringan berpotensi terjadi hingga malam hari nanti," ujar Sukisno.