Aksi "long march" Cak Imin disambut selawat
24 Juli 2018 22:48 WIB
Santri peserta aksi jalan kaki menuju Jakarta mmeneriakkan yel-yel dukungan saat melintas Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (21/7/2018). Santri se-Pringan Timur, Jabar yang tergabung dalam Laskar Santri melakukan aksi berjalan kaki dari Kota Banjar menuju Jakarta, sebagai bentuk dukungan untuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi cawapres 2019 berpasangan dengan Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Bandung (ANTARA News) - Memasuki H-5 peserta "long march" Banjar-Jakarta Laskar Santri untuk Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk cawapres disambut masyarakat dan santri dari Ponpes se-Kabupaten Bandung dengan selawat Badar di Alun-alun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Ketua Penyambutan Long Mach Laskar Santri Cak Imin untuk Cawpres RI, H. Tarya mengatakan bahwa pihaknya bersama ulama dan ribuan santri yang selama ini diam atas situasi politik, kini kembali tergugah untuk memajukan sosok Cak Imin menjadi Cawapres di Pilpres 2019.
"Setelah ditinggal Gus Dur kami meresa kehilangan sosok, kini ada Cak Imin yang mewakili politik kaum santri, cicitnya K.H. Bisri Sansuri, dan saya tersentuh atas aksi `long march` ini untuk ikut berpartisipasi menyukseskan Cak Imin," kata dia.
Peserta penyambutan itu terdiri atas pimpinan pesantren, santri, majelis taklim, dan kader NU yang berada di sekitar Kabupaten Bandung.
"Awalnya saya hanya ngontak beberapa orang untuk menyambut kegiatan ini. Alhmdulillah, yang membuat saya bahagia Rois Suriyah PC NU Kabupaten Bandung berkenan memimpin penyambutan dan mendoakan para peserta `long march`," katanya.
Dalam Pilpres 2019, kata dia, Cak Imin sang panglima santri bisa berpasangan atau menjadi wakilnya Joko Widodo pada Pilpres 2019.
"Sepantasnya Cak Imin melanjutkan koalisi dengan menjadi wakil persidennya Pak Joko Widodo (Jokowi), itu harapan besar kami," ujarnya.
Sementara itu, Korlap Long March Laskar Santri Cak Imin Untuk Cawapres, Johan J. Anwari, mengatakan bahwa para santri melalui aksi jalan kakinya dari Kota Banjar sampai Jakarta membawa mandat para kiai dan ulama agar Cak Imin berupaya maksimal untuk menjadi pemimpin bangsa.
Menurut dia, sudah saatnya rakyat Indonesia dipimpin oleh sosok yang agamais tetapi juga nasionalis.
Ia mengatakan bahwa pihaknya mengawal amanat para kiai untuk Cak Imin agar menjadi pemimpin bangsa.
Ketua Penyambutan Long Mach Laskar Santri Cak Imin untuk Cawpres RI, H. Tarya mengatakan bahwa pihaknya bersama ulama dan ribuan santri yang selama ini diam atas situasi politik, kini kembali tergugah untuk memajukan sosok Cak Imin menjadi Cawapres di Pilpres 2019.
"Setelah ditinggal Gus Dur kami meresa kehilangan sosok, kini ada Cak Imin yang mewakili politik kaum santri, cicitnya K.H. Bisri Sansuri, dan saya tersentuh atas aksi `long march` ini untuk ikut berpartisipasi menyukseskan Cak Imin," kata dia.
Peserta penyambutan itu terdiri atas pimpinan pesantren, santri, majelis taklim, dan kader NU yang berada di sekitar Kabupaten Bandung.
"Awalnya saya hanya ngontak beberapa orang untuk menyambut kegiatan ini. Alhmdulillah, yang membuat saya bahagia Rois Suriyah PC NU Kabupaten Bandung berkenan memimpin penyambutan dan mendoakan para peserta `long march`," katanya.
Dalam Pilpres 2019, kata dia, Cak Imin sang panglima santri bisa berpasangan atau menjadi wakilnya Joko Widodo pada Pilpres 2019.
"Sepantasnya Cak Imin melanjutkan koalisi dengan menjadi wakil persidennya Pak Joko Widodo (Jokowi), itu harapan besar kami," ujarnya.
Sementara itu, Korlap Long March Laskar Santri Cak Imin Untuk Cawapres, Johan J. Anwari, mengatakan bahwa para santri melalui aksi jalan kakinya dari Kota Banjar sampai Jakarta membawa mandat para kiai dan ulama agar Cak Imin berupaya maksimal untuk menjadi pemimpin bangsa.
Menurut dia, sudah saatnya rakyat Indonesia dipimpin oleh sosok yang agamais tetapi juga nasionalis.
Ia mengatakan bahwa pihaknya mengawal amanat para kiai untuk Cak Imin agar menjadi pemimpin bangsa.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: