Asian Games 2018
BRG percepat pembasahan gambut di Sumsel
24 Juli 2018 18:01 WIB
Situasi pascakebakaran lahan gambut yang berada di perkebunan sawit di Desa Parit, Indralaya Utara, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Jumat (20/7/2018). Petugas gabungan dari BPBD Ogan Ilir (OI), Manggala Agni Daops Banyuasin, TNI, Polri serta satu helikopter Bolkow milik BNPB terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di daerah tersebut yang terjadi sejak Kamis (19/7/2018). (ANTARA/Nova Wahyudi)
Jakarta, (ANTARA News) - Guna mencegah munculnya asap pada pelaksanaan Asian Games 2018 Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Tim Restorasi Gambut Daerah Sumatera Selatan (TRGD Sumsel) mempercepat upaya pembasahan gambut, kata Kepala BRG Nazir Foead.
"Evaluasi untuk antisipasi karhutla dilakukan lebih terarah lagi. Ini untuk penguatan tiga minggu menjelang Asian Games 2018," kata Nazir di Jakarta, Selasa.
Kementerian Keuangan juga telah menyetujui skema dana darurat pembasahan gambut sehingga TRGD dapat memanfaatkan 20 persen anggaran yang ada untuk pendanaan di luar area yang masuk perencanaan restorasi BRG tahun berjalan, ujarnya.
"Tinggal Pemprov dan teman-teman di lapangan yang menentukan lokasi gambut yang paling kering yang harus secepatnya dilakukan pembasahan," ujar Nazir.
Ia mengatakan kondisi sejumlah lokasi yang tidak masuk dalam perencanaan untuk dilakukan pembasahan di 2018, ternyata dalam kondisi yang sangat kering.
Tinggi muka air lahan gambut, tegas dia, mengalami penurunan, dan di tiga lokasi di Sumatera Selatan kondisinya berada di bawah 0,4 meter sehingga rawan terbakar.
Baca juga: BRG sebut restorasi sekitar 1 juta ha
Baca juga: BRG: Indonesia harus jadi pusat pengelolaan gambut
"Ada penurunan level air di gambut, kelembapan juga menurun. Dari enam hingga sembilan alat pantau muka air di lahan gambut yang dipasang di Sumatera Selatan, tiga diantaranya menunjukkan warna merah, artinya kondisi level airnya buruk," katanya.
Berdasarkan hasil sensor alat pantau muka air lahan gambut yang sudah terpasang tersebut, menurut dia, lokasi wilayah yang rawan terbakar tersebut ada di Teluk Cempedak dan Ujung Tanjung, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Muara Merang di Musi Banyuasin.
Nazir mengatakan BRG telah mengkomunikasikan kondisi ini ke TRGD. Selanjutnya jika di tiga lokasi tersebut sudah ada kelompok masyarakat yang menjadi fasilitator BRG maka akan diminta untuk lebih siaga, memastikan sekat kanal dalam kondisi baik, dan memastikan sumur bor dapat digunakan untuk melakukan pemadaman.
Ia juga mengatakan akan berkoordinasi dan mencari tahu sejauh mana pembasahan gambut dilaksanakan di Sumsel dan mencari tahu kendala-kendala teknis yang ditemui di lapangan untuk menjalankan 3R (rewetting, revegetation, revitalisation).
BRG, ujar Nazir, juga siap menyosialisasikan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).
Sebelumnya ia mengatakan bahwa dalam rapat koordinasi antisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dilaksanakan di Kementerian Koordinator Perekonomian sejumlah Kementerian/Lembaga pemangku kepentingan melakukan evaluasi untuk mengatasi karhutla dan mencegah munculnya asap yang dapat mengganggu pelaksanaan Asian Games 2018, terutama di Palembang.
"Evaluasi untuk antisipasi karhutla dilakukan lebih terarah lagi. Ini untuk penguatan tiga minggu menjelang Asian Games 2018," kata Nazir di Jakarta, Selasa.
Kementerian Keuangan juga telah menyetujui skema dana darurat pembasahan gambut sehingga TRGD dapat memanfaatkan 20 persen anggaran yang ada untuk pendanaan di luar area yang masuk perencanaan restorasi BRG tahun berjalan, ujarnya.
"Tinggal Pemprov dan teman-teman di lapangan yang menentukan lokasi gambut yang paling kering yang harus secepatnya dilakukan pembasahan," ujar Nazir.
Ia mengatakan kondisi sejumlah lokasi yang tidak masuk dalam perencanaan untuk dilakukan pembasahan di 2018, ternyata dalam kondisi yang sangat kering.
Tinggi muka air lahan gambut, tegas dia, mengalami penurunan, dan di tiga lokasi di Sumatera Selatan kondisinya berada di bawah 0,4 meter sehingga rawan terbakar.
Baca juga: BRG sebut restorasi sekitar 1 juta ha
Baca juga: BRG: Indonesia harus jadi pusat pengelolaan gambut
"Ada penurunan level air di gambut, kelembapan juga menurun. Dari enam hingga sembilan alat pantau muka air di lahan gambut yang dipasang di Sumatera Selatan, tiga diantaranya menunjukkan warna merah, artinya kondisi level airnya buruk," katanya.
Berdasarkan hasil sensor alat pantau muka air lahan gambut yang sudah terpasang tersebut, menurut dia, lokasi wilayah yang rawan terbakar tersebut ada di Teluk Cempedak dan Ujung Tanjung, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Muara Merang di Musi Banyuasin.
Nazir mengatakan BRG telah mengkomunikasikan kondisi ini ke TRGD. Selanjutnya jika di tiga lokasi tersebut sudah ada kelompok masyarakat yang menjadi fasilitator BRG maka akan diminta untuk lebih siaga, memastikan sekat kanal dalam kondisi baik, dan memastikan sumur bor dapat digunakan untuk melakukan pemadaman.
Ia juga mengatakan akan berkoordinasi dan mencari tahu sejauh mana pembasahan gambut dilaksanakan di Sumsel dan mencari tahu kendala-kendala teknis yang ditemui di lapangan untuk menjalankan 3R (rewetting, revegetation, revitalisation).
BRG, ujar Nazir, juga siap menyosialisasikan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).
Sebelumnya ia mengatakan bahwa dalam rapat koordinasi antisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dilaksanakan di Kementerian Koordinator Perekonomian sejumlah Kementerian/Lembaga pemangku kepentingan melakukan evaluasi untuk mengatasi karhutla dan mencegah munculnya asap yang dapat mengganggu pelaksanaan Asian Games 2018, terutama di Palembang.
Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: