Tagana-Pendamping KAT diturunkan ke lokasi krisis pangan
Aksi Hari Pangan Seorang pengunjukrasa berorasi didepan pengunjukrasa lainnya saat melakukan aksi damai peringati hari pangan sedunia didepan kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis (17/10). Puluhan pengunjukrasa yang tergabung dalam "Aliansi Rakyat Untuk Pembebasan" tersebut dalam orasinya menyampaikan bahwa krisis pangan juga dipengaruhi oleh terjadinya penyusutan lahan-lahan pertanian produktif yang dikonversi untuk pembangunan infrastruktur, industri manufaktur, pertambangan, bisnis properti dan perkebunan kelapa sawit. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
"Ini merupakan langkah lebih lanjut setelah mengirimkan bantuan logisitik yang akan mulai disalurkan Rabu (25/7) oleh tim kami," kata Menteri Sosial Idrus Marham dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sebanyak 10 Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Provinsi Maluku diterjunkan untuk melakukan penilaian bersama dengan tim dari Dinas Sosial Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah serta Pendamping Komunitas Adat Terpencil (KAT).
"Nanti kita lihat bagaimana hasil asesmennya. Kita akan pantau kondisinya seperti apa, kebutuhannya seperti apa, lalu kita akan berikan rekomendasi. Saya berharap kementerian dan lembaga terkait dapat bersinergi dalam mengatasi rawan pangan ini," katanya.
Pemerintah melalui Kementerian Sosial mengirimkan bantuan logistik untuk warga di Negeri Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah yang mengalami krisis pangan.
Bantuan yang disalurkan berupa 1 ton beras, 190 lembar matras, 225 lembar selimut, 35 paket anak-anak, 60 paket untuk lansia, 45 paket kids ware, paket lauk pauk sebanyak 90 paket, peralatan dan perlengkapan memasak (panci, wajan, piring, gelas), 45 unit tenda gulung, 45 lembar selimut woll.
Bantuan awal tersebut untuk memenuhi kebutuhan sebanyak 45 kepala keluarga/170 jiwa yang bermukim di Negeri Maneo Rendah.
Berdasarkan laporan tim Kemensos di lapangan, kejadian rawan pangan tersebut disebabkan perkebunan warga diserang babi hutan dan tikus sehingga mereka tidak memiliki cukup makanan yang biasanya tercukupi dari hasil kebun mereka.
Akibat rawan pangan sebanyak tiga warga meninggal dunia terdiri dari satu orang lanjut usia dan dua balita.
Baca juga: Kemensos kirimkan bantuan krisis pangan di Maluku
Baca juga: Tim Kemensos tinjau krisis pangan di Seram
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018