Jakarta (ANTARA News) - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PKS merekomendasikan penetapan mitra koalisi untuk Pemilu Presiden 2019 lebih awal, yaitu akhir Juli 2018, kata Sekretaris Jenderal DPP PKS Mustafa Kamal.
"Kami menerima aspirasi dari pengurus, kader, dan simpatisan PKS yang menginginkan agar ada penetapan lebih awal agar terbentuknya mitra koalisi Pilpres 2019, paling lambat akhir bulan Juli 2018," kata Mustafa dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Menurut Mustafa, percepatan waktu penetapan ini bertujuan agar seluruh kader dan simpatisan PKS dapat lebih dini dalam mempersiapkan mesin pemenangan pada Pilpres 2019.
Ia menilai penetapan lebih awal itu akan memberikan waktu yang lebih leluasa untuk kader agar bekerja menyukseskan calon yang diusung dan didukung PKS.
"Rapimnas 2018 PKS digelar untuk mendapatkan aspirasi dari kader dan simpatisan PKS seluruh Indonesia terkait dengan pemilu anggota legislatif dan Pemilihan Umum Presiden 2019," ujarnya.
Mustafa menegaskan bahwa mitra koalisi yang akan dibangun nanti adalah mereka yang dapat menjamin bahwa salah satu dari sembilan calon presiden yang diusung oleh PKS dapat menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.
PKS pada tanggal 15 Januari 2018 telah mengumumkan sembilan nama bakal calon presiden dan/atau bakal calon wakil presiden hasil penjaringan internal, yaitu Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Habib Salim Segaf Al-Jufri, Al Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.
Rapimnas PKS berlangsung pada tanggal 20-22 Juli 2018 di Bogor, Jawa Barat, yang dihadiri jajaran DPP PKS dan seluruh Ketua Umum DPW PKS se-Indonesia.
Rapimnas PKS: Koalisi Pilpres ditetapkan lebih awal
23 Juli 2018 21:47 WIB
Sekjen PKS Mustafa Kamal (tengah). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: