Median: elektabilitas Jokowi di bawah 50 persen
23 Juli 2018 17:02 WIB
Survei Dinamika Politik Direktur Eksekutif Median Rico Marbun memberikan penjelasan kepada wartawan mengenai temuan hasil survei Migrasi Pemilih yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) di Jakarta, Jumat (17/5). Temuan surveinya menyebut kasus-kasus korupsi sangat berpengaruh kepada loyalitas simpatisan dan kader. Loyalitas pemilih PKS merupakan pemilih paling setia (70,07 persen), disusul PDIP (59,51 persen) dan Gerindra (57,01 persen). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Survei Media Nasional (Median) menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden (capres) petahana Joko Widodo sebesar 35,7 persen atau masih di bawah 50 persen.
"Elektabilitas Jokowi dalam survei ini sebesar 35,7 persen. Namun, ada kecenderungan mengalami penurunan," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Ia menilai penurunan itu disebabkan masyarakat masih meragukan kemampuan Jokowi mengatasi masalah nasional khususnya bidang ekonomi.
Hal itu tecermin dalam survei Median yang menunjukkan bahwa 42,36 persen responden menilai Jokowi tidak mampu membenahi dan memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia.
Sementara itu, sebanyak 41,69 persen responden menilai Jokowi mampu membenahi dan memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia, serta 15,94 persen tidak menjawab.
Meski demikian, elektabilitas Jokowi tetap tertinggi dibandingkan dengan beberapa nama lain yang dianggap layak menjadii capres.
Di urutan kedua adalah Prabowo Subianto dengan elektabilitas 22,6 persen, Gatot Nurmantyo (6,8 persen), Anies Baswedan (5,2 persen), Muhaimin Iskandar (4,7 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (2 persen).
Hasil survei itu juga menunjukkan bahwa keinginan publik mempertahankan petahana belum membaik, itu tecermin 47,9 persen responden menginginkan presiden digantikan tokoh lain. Sementara yang menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden sebanyak 44,1 persen.
Survei Median juga memperlihatkan tren keinginan mengganti Jokowi makin besar. Pada bulan April 2018, responden yang menginginkan Jokowi memimpin kembali sebesar 45,2 persen, sedangkan yang menginginkan diganti tokoh lain sebesar 46,4 persen dan tidak menjawab 8,4 persen.
Pada survei Median Juli 2018, publik yang menginginkan Jokowi memimpin kembali angkanya menurun, yaitu menjadi 44,1 persen, dan yang menginginkan diganti tokoh lain meningkat menjadi 47,9 persen, dan yang tidak menjawab sebesar 8 persen.
Baca juga: Elektabilitas Jokowi jauh lampaui Prabowo menurut survei LIPI
Baca juga: Jokowi, Prabowo capres terkuat 2019, elektabilitas tertinggi tetap Jokowi
"Elektabilitas Jokowi dalam survei ini sebesar 35,7 persen. Namun, ada kecenderungan mengalami penurunan," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Ia menilai penurunan itu disebabkan masyarakat masih meragukan kemampuan Jokowi mengatasi masalah nasional khususnya bidang ekonomi.
Hal itu tecermin dalam survei Median yang menunjukkan bahwa 42,36 persen responden menilai Jokowi tidak mampu membenahi dan memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia.
Sementara itu, sebanyak 41,69 persen responden menilai Jokowi mampu membenahi dan memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia, serta 15,94 persen tidak menjawab.
Meski demikian, elektabilitas Jokowi tetap tertinggi dibandingkan dengan beberapa nama lain yang dianggap layak menjadii capres.
Di urutan kedua adalah Prabowo Subianto dengan elektabilitas 22,6 persen, Gatot Nurmantyo (6,8 persen), Anies Baswedan (5,2 persen), Muhaimin Iskandar (4,7 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (2 persen).
Hasil survei itu juga menunjukkan bahwa keinginan publik mempertahankan petahana belum membaik, itu tecermin 47,9 persen responden menginginkan presiden digantikan tokoh lain. Sementara yang menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden sebanyak 44,1 persen.
Survei Median juga memperlihatkan tren keinginan mengganti Jokowi makin besar. Pada bulan April 2018, responden yang menginginkan Jokowi memimpin kembali sebesar 45,2 persen, sedangkan yang menginginkan diganti tokoh lain sebesar 46,4 persen dan tidak menjawab 8,4 persen.
Pada survei Median Juli 2018, publik yang menginginkan Jokowi memimpin kembali angkanya menurun, yaitu menjadi 44,1 persen, dan yang menginginkan diganti tokoh lain meningkat menjadi 47,9 persen, dan yang tidak menjawab sebesar 8 persen.
Baca juga: Elektabilitas Jokowi jauh lampaui Prabowo menurut survei LIPI
Baca juga: Jokowi, Prabowo capres terkuat 2019, elektabilitas tertinggi tetap Jokowi
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: