Limbah ganggu belajar murid SD di Karawang
23 Juli 2018 14:02 WIB
Warga mencari ikan diantara sampah dan eceng gondok di Sungai Citarum Kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (26/6/2018). Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, masalah utama pencemaran Sungai Citarum berasal dari limbah padat masyarakat yang tidak terkelola dengan baik serta pentingnya pengelolaan sampah secara maksimal sejak dini. (ANTARA /Raisan Al Farisi)
Karawang (ANTARA News) - Bau menyengat limbah yang dibuang di anak Sungai Cilamaya mengganggu kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Dasar Negeri Situdam 1 Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Baunya sangat menyengat. Kondisi ini sudah lama terjadi, apalagi saat musim kemarau," kata Nurbaeti, seorang guru SDN Situdam 1, Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Karawang, Senin.
Sungai Cilamaya pada musim kemarau seperti saat ini kondisinya hitam pekat dan menimbulkan bau menyengat. Kondisi itu terjadi akibat pencemaran limbah yang diduga mengandung bahan?berbahaya dan beracun (B3).
Selama proses kegiatan belajar mengajar, para pelajar di sekolah itu terpaksa harus menutup hidung dengan tangan atau dengan menggunakan kerah baju mereka. Sebab selama dua pekan terakhir, sungai itu menimbulkan bau yang semakin menyengat.?
Bau tidak sedap itu berasal dari anak sungai Cilamaya yang jaraknya hanya 10 meter dari sekolah. Setiap pagi masuk sekolah bau tersebut sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Kalau ditanya mengganggu atau tidak, tentu sangat mengganggu," kata Nurbaeti.
Kondisi itu diduga terjadi akibat dampak pembuangan limbah industri di bagian hulu sungai Cilamaya.
Selain mengganggu kegiatan belajar mengajar, sejumlah guru di sekolah itu juga khawatir kondisi tersebut mengganggu kesehatan.?
Pihak sekolah berharap ada bantuan masker untuk seluruh siswa dan guru di sekolah tersebut, guna meminimalisasi bau tak sedap yang dihirup saat belajar mengajar.
Baca juga: Buang limbah sembarangan, pabrik tekstil ditutup polisi
Baca juga: Iriawan minta industri sekitar Citarum olah limbah
Baca juga: Mahasiswa UMM buat pupuk organik dari limbah tahu
"Baunya sangat menyengat. Kondisi ini sudah lama terjadi, apalagi saat musim kemarau," kata Nurbaeti, seorang guru SDN Situdam 1, Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Karawang, Senin.
Sungai Cilamaya pada musim kemarau seperti saat ini kondisinya hitam pekat dan menimbulkan bau menyengat. Kondisi itu terjadi akibat pencemaran limbah yang diduga mengandung bahan?berbahaya dan beracun (B3).
Selama proses kegiatan belajar mengajar, para pelajar di sekolah itu terpaksa harus menutup hidung dengan tangan atau dengan menggunakan kerah baju mereka. Sebab selama dua pekan terakhir, sungai itu menimbulkan bau yang semakin menyengat.?
Bau tidak sedap itu berasal dari anak sungai Cilamaya yang jaraknya hanya 10 meter dari sekolah. Setiap pagi masuk sekolah bau tersebut sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Kalau ditanya mengganggu atau tidak, tentu sangat mengganggu," kata Nurbaeti.
Kondisi itu diduga terjadi akibat dampak pembuangan limbah industri di bagian hulu sungai Cilamaya.
Selain mengganggu kegiatan belajar mengajar, sejumlah guru di sekolah itu juga khawatir kondisi tersebut mengganggu kesehatan.?
Pihak sekolah berharap ada bantuan masker untuk seluruh siswa dan guru di sekolah tersebut, guna meminimalisasi bau tak sedap yang dihirup saat belajar mengajar.
Baca juga: Buang limbah sembarangan, pabrik tekstil ditutup polisi
Baca juga: Iriawan minta industri sekitar Citarum olah limbah
Baca juga: Mahasiswa UMM buat pupuk organik dari limbah tahu
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: