Liga 1
Pelaku pengrusakan kursi Stadion Jakabaring ditangkap
23 Juli 2018 04:24 WIB
Arsip. Sejumlah kursi berserakan dipinggir lapangan seusai dilempar oleh oknum suporter Sriwijaya FC pada pertandingan Gojek Liga 1 antara tuan rumah Sriwijaya FC melawan Arema FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (21/7/2018). Ratusan kursi di tribun utara dan selatan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) yang akan digunakan untuk penyelenggaraan cabor sepak bola wanita Asian Games 2018 tersbut, rusak oleh oknum suporter. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Palembang (ANTARA News) - Polisi menangkap empat orang oknum suporter pelaku pengrusakan kursi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolresta Palembang Kombes Wahyu Bintono HB di Palembang, Minggu, mengatakan, keempat tersangka sudah diperiksa terkait insiden perusakan kursi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (21/7) sore saat pertandingan Sriwijaya FC melawan Arema FC.
"Sudah empat orang kami periksa, mereka semua suporter. Motif masih kami dalami, termasuk apakah ada keterlibatan pihak lain dalam insiden kemarin," kata Wahyu.
Sejauh ini, Wahyu masih belum mau membeberkan peran dari empat orang yang diamankan tersebut, dan juga identitas empat orang itu.
Sebelumnya, oknum kelompok suporter Sriwijaya FC yang berada di tribun Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, melempar kursi penonton ke pinggir lapangan saat pertandingan tim melawan Arema FC, Sabtu sore.
Aksi puluhan suporter itu terjadi sesaat setelah gol ketiga tercipta pada babak kedua oleh Arema sehingga mengubah kedudukan menjadi 0-3 bagi tim tuan rumah pada menit ke-76.
Suporter yang memadati tribun utara sontak melepas kursi penonton kemudian melempar ke lapangan lintasan sintetis atletik.
Aksi tak terpuji ini diperingatkan oleh panitia pertandingan melalui pengeras suara. Bukannya, berhenti, aksi pun semakin menjadi-jadi. Larangan puluhan petugas yang berada di pinggir lapangan diabaikan saja oleh massa.
Direktur Venue Jakabaring Sport City Basyaruddin mengatakan akibat aksi anarkis itu negara mengalami kerugian atas aset yang rusak itu. Sebanyak 335 kursi yang berada di tribun Utara dan Selatan dirusak oleh para suporter Sriwijaya FC, dengan rincian 231 kursi yang rusak di tribun utara dan 104 di tribun selatan.
"Tak ada cara lain selain harus segera diperbaiki. Target kami pada 31 Juli sudah selesai. Setelah itu, seluruh venue di JSC steril, tidak boleh digunakan lagi hingga untuk pertandingan Asian Games," kata dia.
Sebelumnya Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dinyatakan siap menggelar pertandingan Asian Games, 18 Agustus - 2 September 2018 berdasarkan hasil pemantauan Dewan Olimpiade Asia pasca renovasi.
Namun, lantaran adanya pengerusakan ini membuat membuat OCA mempertanyakan kesiapan Palembang sebagai tuan rumah.
Berdasarkan rilis pers Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto dinyatakan bahwa Indonesia selaku tuan rumah akan membereskan semua persoalan tersebut sehingga memastikan Palembang siap menjadi tuan rumah Asian Games.
(D019/T013)
Kapolresta Palembang Kombes Wahyu Bintono HB di Palembang, Minggu, mengatakan, keempat tersangka sudah diperiksa terkait insiden perusakan kursi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (21/7) sore saat pertandingan Sriwijaya FC melawan Arema FC.
"Sudah empat orang kami periksa, mereka semua suporter. Motif masih kami dalami, termasuk apakah ada keterlibatan pihak lain dalam insiden kemarin," kata Wahyu.
Sejauh ini, Wahyu masih belum mau membeberkan peran dari empat orang yang diamankan tersebut, dan juga identitas empat orang itu.
Sebelumnya, oknum kelompok suporter Sriwijaya FC yang berada di tribun Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, melempar kursi penonton ke pinggir lapangan saat pertandingan tim melawan Arema FC, Sabtu sore.
Aksi puluhan suporter itu terjadi sesaat setelah gol ketiga tercipta pada babak kedua oleh Arema sehingga mengubah kedudukan menjadi 0-3 bagi tim tuan rumah pada menit ke-76.
Suporter yang memadati tribun utara sontak melepas kursi penonton kemudian melempar ke lapangan lintasan sintetis atletik.
Aksi tak terpuji ini diperingatkan oleh panitia pertandingan melalui pengeras suara. Bukannya, berhenti, aksi pun semakin menjadi-jadi. Larangan puluhan petugas yang berada di pinggir lapangan diabaikan saja oleh massa.
Direktur Venue Jakabaring Sport City Basyaruddin mengatakan akibat aksi anarkis itu negara mengalami kerugian atas aset yang rusak itu. Sebanyak 335 kursi yang berada di tribun Utara dan Selatan dirusak oleh para suporter Sriwijaya FC, dengan rincian 231 kursi yang rusak di tribun utara dan 104 di tribun selatan.
"Tak ada cara lain selain harus segera diperbaiki. Target kami pada 31 Juli sudah selesai. Setelah itu, seluruh venue di JSC steril, tidak boleh digunakan lagi hingga untuk pertandingan Asian Games," kata dia.
Sebelumnya Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dinyatakan siap menggelar pertandingan Asian Games, 18 Agustus - 2 September 2018 berdasarkan hasil pemantauan Dewan Olimpiade Asia pasca renovasi.
Namun, lantaran adanya pengerusakan ini membuat membuat OCA mempertanyakan kesiapan Palembang sebagai tuan rumah.
Berdasarkan rilis pers Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto dinyatakan bahwa Indonesia selaku tuan rumah akan membereskan semua persoalan tersebut sehingga memastikan Palembang siap menjadi tuan rumah Asian Games.
(D019/T013)
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: