Info haji
Puskes haji: Tenang tangani jamaah pingsan
22 Juli 2018 06:48 WIB
Seorang calon jamaah haji memasuki asrama untuk menjalani proses karantina di Embarkasi Asrama Haji Medan, Sumatera Utara, Sabtu (21/7/2018). Sekitar 388 calon jamaah haji asal Kabupaten Langkat yang tergabung dalam kloter pertama tiba di asrama haji untuk dikarantina sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Mekkah (ANTARA News) - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusuf Singka mengatakan siapapun yang menemui jamaah pingsan agar tenang dan melakukan pertolongan pertama yang sederhana sehingga bisa menyelamatkan jiwa orang lain.
"Pindahkan ke tempat yang aman. Lindungi dari sinar matahari dan segera hubungi petugas," kata Eka Jusuf dikutip Media Center Haji di Mekkah, Sabtu waktu setempat.
Di Arab Saudi, kata dia, penting untuk menghindarkan jamaah dari paparan langsung sinar matahari menilik cuaca yang panas dapat membahayakan siapapun jika tidak ditangani dengan benar.
Maka dari itu, lanjut dia, penting bagi petugas haji ataupun jamaah lain untuk menyiram muka korban dengan air untuk mengurangi suhu panasnya.
"Sambil menunggu petugas datang, lakukan dengan cara itu. Bisa juga basahi wajah korban dengan kanebo. Kalau sudah ada petugas, bisa dilakukan infus," katanya.
Di lain kasus, Eka mengatakan jamaah haji bisa saja mengalami mimisan seiring perbedaan cuaca di Saudi.
Jika menemui hal tersebut, kata dia, sang penolong bisa membantu korban agar tidur terlentang, merendahkan kepalanya sambil menekan batang hidungnya sehingga bisa mengurangi darah keluar akibat mimisan.
Secara bertahap dengan langkah itu, kata dia, pendarahan di hidung akan terhenti secara berangsur-angsur.
"Bila masih terjadi pendarahan segera hubungi petugas," katanya.
Baca juga: Pengantar calon haji padati kompleks Pemkab Karawang
Baca juga: Calon jamaah haji mengamuk bisa karena dehidrasi
Baca juga: Alasan kesehatan, tiga calon haji Lampung tertunda keberangkatannya
(A061/A039)
"Pindahkan ke tempat yang aman. Lindungi dari sinar matahari dan segera hubungi petugas," kata Eka Jusuf dikutip Media Center Haji di Mekkah, Sabtu waktu setempat.
Di Arab Saudi, kata dia, penting untuk menghindarkan jamaah dari paparan langsung sinar matahari menilik cuaca yang panas dapat membahayakan siapapun jika tidak ditangani dengan benar.
Maka dari itu, lanjut dia, penting bagi petugas haji ataupun jamaah lain untuk menyiram muka korban dengan air untuk mengurangi suhu panasnya.
"Sambil menunggu petugas datang, lakukan dengan cara itu. Bisa juga basahi wajah korban dengan kanebo. Kalau sudah ada petugas, bisa dilakukan infus," katanya.
Di lain kasus, Eka mengatakan jamaah haji bisa saja mengalami mimisan seiring perbedaan cuaca di Saudi.
Jika menemui hal tersebut, kata dia, sang penolong bisa membantu korban agar tidur terlentang, merendahkan kepalanya sambil menekan batang hidungnya sehingga bisa mengurangi darah keluar akibat mimisan.
Secara bertahap dengan langkah itu, kata dia, pendarahan di hidung akan terhenti secara berangsur-angsur.
"Bila masih terjadi pendarahan segera hubungi petugas," katanya.
Baca juga: Pengantar calon haji padati kompleks Pemkab Karawang
Baca juga: Calon jamaah haji mengamuk bisa karena dehidrasi
Baca juga: Alasan kesehatan, tiga calon haji Lampung tertunda keberangkatannya
(A061/A039)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: