Semarang (ANTARA News) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan sejauh ini tidak pernah membahas soal pemilihan presiden (pilpres) dan wakil presiden 2019 ketika bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sampai hari ini, saya tidak pernah bicara pilpres dengan Pak Jokowi, dan Pak Jokowi pun tidak pernah," katanya di Semarang, Sabtu, saat ditanya bursa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi.

Hal tersebut diungkapkan usai sidang disertasi doktoral Ida Budhiati, anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI yang dipromotori Mahfud di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Diakuinya, komunikasi dengan Presiden Jokowi selama ini cukup sering, tetapi tidak dalam kerangka Pilpres 2019, melainkan dalam kapasitasnya sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Karena saya anggota BPIP sering rapat rutin dan bertemu dengan beliau. Saya dulu sebagai pimpinan ormas Islam, saya dulu pimpinan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sering diundang dan diskusi bersama," katanya.

Sebagai ahli hukum, sosok kelahiran Sampang, 13 Mei 1957 sering sekali diundang dan dimintai pendapat oleh Presiden Jokowi, termasuk dalam kapasitasnya di berbagai bidang, seperti tokoh Kelompok Cipayung.

Namun, ditegaskan Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu bahwa selama ini tidak pernah membahas soal Pilpres ketika bertemu Presiden Jokowi, apalagi berkomunikasi dengan partai politik.

"Apalagi dengan partai, dengan Pak Jokowi saja enggak. Enggak, tanya saja ketua umum partai. Kalau cawapres, saya sungguh-sungguh tidak tahu sampai di mana. Lihat saja perkembangannya kan tinggal tiga minggu lagi," katanya.

Bahkan, ketika ditanya persiapan yang dilakukan ketika ternyata ditunjuk sebagai cawapres mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019, Mahfud mengatakan tidak melakukan persiapan apapun karena belum tentu juga dipilih.

"Semua rakyat Indonesia harus siap menunggu panggilan sejarah apapun. Tetapi, kalau secara spesifik untuk cawapres, saya tidak melakukan apa-apa karena belum tentu dipilih juga," kata Menteri Pertahanan era Presiden Abdurahman Wahid itu.

Baca juga: Mahfud MD: Jokowi tahu siapa yang didukung rakyat
Baca juga: Peluang Mahfud dampingi Jokowi dinilai kecil