Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong pelemahan dolar AS akibat pernyataan Presiden Donald Trump tentang mata uang asing.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 7,1 dolar AS atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 1.231,10 dolar AS per ounce.

Donald Trump dalam akun Twitter-nya pada Jumat (20/7) berkicau menuduh kekuatan-kekuatan ekonomi utama lainnya "memanipulasi mata uang mereka" dan menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang kurang menguntungkan.

Satu hari sebelumnya, dia mengatakan kepada CNBC bahwa "tidak senang" dengan kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga acuannya.

Dengan menaikkan biaya pinjaman, Trump mengatakan kenaikan suku bunga akan berpotensi memperlambat perekonomian.

Pernyataan Trump terbaru tentang mata uang mendorong pasar. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun tajam dari sekira 95.

Pada pukul 17.52 GMT, indeks dolar AS turun 0,69 persen menjadi 94,29.

Harga emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS jatuh, emas berjangka akan naik karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 14,7 sen atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada 15,549 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 23,2 dolar AS atau 2,88 persen, menjadi menetap di 829,50 dolar AS per ons.