Info haji
Embarkasi Jakarta sudah berangkatkan 3.496 calhaj
20 Juli 2018 22:50 WIB
Petugas memindai gelang "e-Hajj" yang dipakai calon haji kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi haji Jakarta-Pondok Gede ketika dilakukan proses pemeriksaan administrasi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (16/7/2018). Sebanyak 388 orang jamaah calon haji asal Jakarta Timur yang tergabung dalam kloter 1 embarkasi haji Jakarta-Pondok Gede masuk ke Asrama Haji Pondok Gede sebelum diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi pada Selasa, 17 Juli 2018. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta (ANTARA News) - Embarkasi Jakarta telah memberangkatkan sebanyak 3.496 calon haji (calhaj) hingga hari keempat pemberangkatan ke Tanah Suci.
"Hingga hari keempat ini sudah ada 3.496 calon jemaah haji ditambah 45 petugas menjadi 3.541 orang," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Saiful Mujab di Jakarta, Jumat.
Jumlah total 3.541 orang tersebut, kata Saiful, berasal dari sembilan kloter jemaah yang berangkat ke Tanah Suci pada Jumat dengan pemberangkatan terakhir dari bandara Soekarno-Hatta pada pukul 22.20 WIB.
Sembilan kloter yang diberangkatkan pada hari keempat ini, ada 13 kursi kosong (open seat) karena berbagai alasan.
Dari 13 tempat kosong tersebut, tercatat dua orang meninggal dunia di daerahnya, masing-masing adalah MHM dari kloter satu (DKI Jakarta) dan SSR dari kloter enam (Banten).
Adapun 11 orang lainnya dinyatakan gagal berangkat dan tertunda berangkatnya karena alasan kesehatan. Yang gagal berangkat adalah ASM dan DUM dari kloter dua (Banten); M dan SSS dari kloter tiga (DKI Jakarta); MJM dari kloter enam (Banten).
Sementara yang tertunda, adalah AS dari kloter tiga (DKI Jakarta); NMD, RIK, MJA dan DIB dari kloter empat (DKI Jakarta); NRA dan AK dari kloter lima (Banten)
"Bagi jemaah yang tertunda, bisa diikutkan ke kloter lain yang masih kosong, sementara jika terus tertunda terpaksa tidak berangkat tahun ini," katanya.
Embarkasi Jakarta akan memberangkatkan 24.524 calon jemaah haji dan 315 orang petugas yang terbagi dalam 63 kloter di dua gelombang.
Baca juga: Seorang calon haji embarkasi Jakarta tertunda berangkat
Gelombang pertama pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia embarkasi Jakarta akan berangkat menuju Madinah dengan jadwal terakhir pada 29 Juli 2018.
Untuk gelombang kedua jemaah langsung mendarat di Bandara Jedah yang akan pertama kali terbang pada 30 Juli 2018 dengan akhir pemberangkatan pada 15 Agustus 2018.
Jemaah melakukan proses verifikasi data paspor dengan melalui tes biometrik (sidik jari, retina dan foto). Setelah melalui tahapan tersebut jemaah akan dimasukan asrama untuk beristirahat kurang lebih satu malam (12 jam).
Para jemaah yang telah mengantongi uang saku sebesar 1.500 real akan diberangkatkan menuju ke bandara Soekarno-Hatta sekitar tujuh jam sebelum waktu lepas landas pesawat yang mengangkut mereka ke Arab Saudi.
Untuk tahun ini, calon jemaah haji termuda di embarkasi Jakarta berumur 18 tahun (kloter lima) dari provinsi Banten dan yang tertua berumur 98 tahun (kloter 47), juga dari provinsi Banten.
Baca juga: Rombongan calon haji Jakarta ke bandara tujuh jam sebelum take off
"Hingga hari keempat ini sudah ada 3.496 calon jemaah haji ditambah 45 petugas menjadi 3.541 orang," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Saiful Mujab di Jakarta, Jumat.
Jumlah total 3.541 orang tersebut, kata Saiful, berasal dari sembilan kloter jemaah yang berangkat ke Tanah Suci pada Jumat dengan pemberangkatan terakhir dari bandara Soekarno-Hatta pada pukul 22.20 WIB.
Sembilan kloter yang diberangkatkan pada hari keempat ini, ada 13 kursi kosong (open seat) karena berbagai alasan.
Dari 13 tempat kosong tersebut, tercatat dua orang meninggal dunia di daerahnya, masing-masing adalah MHM dari kloter satu (DKI Jakarta) dan SSR dari kloter enam (Banten).
Adapun 11 orang lainnya dinyatakan gagal berangkat dan tertunda berangkatnya karena alasan kesehatan. Yang gagal berangkat adalah ASM dan DUM dari kloter dua (Banten); M dan SSS dari kloter tiga (DKI Jakarta); MJM dari kloter enam (Banten).
Sementara yang tertunda, adalah AS dari kloter tiga (DKI Jakarta); NMD, RIK, MJA dan DIB dari kloter empat (DKI Jakarta); NRA dan AK dari kloter lima (Banten)
"Bagi jemaah yang tertunda, bisa diikutkan ke kloter lain yang masih kosong, sementara jika terus tertunda terpaksa tidak berangkat tahun ini," katanya.
Embarkasi Jakarta akan memberangkatkan 24.524 calon jemaah haji dan 315 orang petugas yang terbagi dalam 63 kloter di dua gelombang.
Baca juga: Seorang calon haji embarkasi Jakarta tertunda berangkat
Gelombang pertama pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia embarkasi Jakarta akan berangkat menuju Madinah dengan jadwal terakhir pada 29 Juli 2018.
Untuk gelombang kedua jemaah langsung mendarat di Bandara Jedah yang akan pertama kali terbang pada 30 Juli 2018 dengan akhir pemberangkatan pada 15 Agustus 2018.
Jemaah melakukan proses verifikasi data paspor dengan melalui tes biometrik (sidik jari, retina dan foto). Setelah melalui tahapan tersebut jemaah akan dimasukan asrama untuk beristirahat kurang lebih satu malam (12 jam).
Para jemaah yang telah mengantongi uang saku sebesar 1.500 real akan diberangkatkan menuju ke bandara Soekarno-Hatta sekitar tujuh jam sebelum waktu lepas landas pesawat yang mengangkut mereka ke Arab Saudi.
Untuk tahun ini, calon jemaah haji termuda di embarkasi Jakarta berumur 18 tahun (kloter lima) dari provinsi Banten dan yang tertua berumur 98 tahun (kloter 47), juga dari provinsi Banten.
Baca juga: Rombongan calon haji Jakarta ke bandara tujuh jam sebelum take off
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: