Demak (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menyiapkan anggaran untuk pembangunan Terminal Penumpang Tipe A Demak, Jawa Tengah, mencapai Rp43,4 miliar, kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi.

"Pembangunan Terminal Tipe A Demak ini direncanakan berlangsung selama tiga tahun, sehingga pembangunannya berlangsung tiga tahap," ujarnya usai melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Terminal Penumpang Tipe A Demak di Jalan Lingkar Demak, Jumat.

Akan tetapi, lanjut dia, pembangunan terminal di Demak itu akan dipercepat agar bisa selesai tahun 2019, sedangkan tahun 2018 tahapannya berupa pembersihan lahan atau "land clearing" dan pembuatan pagar keliling menyusul adanya hibah tanah seluas 50.369 meter persegi dari Pemkab Demak.

Dalam rangka mempercepat peningkatan pelayanan, kata dia, Kementerian Perhubungan tengah mengembangkan fungsi dan manfaat selain sebagai terminal penumpang.

"Kami menginginkan di terminal terdapat pula pusat berbelanjaan modern serta pusat bisnis dan hotel," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, pengelolaan terminal penumpang akan ditawarkan kepada pihak swasta.
Ia mencatat Terminal Penumpang Tipe A di Tanah Air sebanyak 90 terminal dan sesuai Undang-Undang pengelolaannya diserahkan ke Pemerintah Pusat.

Sementara terminal yang pengelolaannya diserahkan kepada pihak swasta, yakni Terminal Mangkang Semarang, Harjamukti Cirebon, Tirtonadi Solo, dan Terminal Terpadu Multimoda Merak, Cilegon.

Khusus untuk Terminal Tirtonadi Solo, katanya, saat ini sedang proses lelang yang nantinya akan dikelola oleh pihak swasta.

Berdasarkan hasil pembicaraan dengan Bupati Demak, kata dia, di dekat lokasi dibangunnnya Terminal Penumpang Tipe A Demak akan dibangun Kampus Undip Semarang.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya berencana melakukan peninjauan kembali perencanaan pembangunan terminal di Demak yang sudah jadi.

"Apakah memungkinkan dibangun terminal sesuai gaya hidup masyarakat Demak, seperti ada pertokoan, tempat makan dan fasilitas lainnya," ujarnya.

Dengan dibangunnya terminal penumpang ini, kata dia, akan diimbangi dengan pembuatan regulasi baru.

Nantinya, kata dia, menaikkan dan menurunkan penumpang tidak boleh lagi di pool bus masing-masing PO (Perusahaan Otobus), melainkan di terminal penumpang, apabila aturan tersebut diberlakukan terminal penumpang akan hidup.

"Tidak seperti sekarang, terkadang terminal penumpang sepi dan terkadang ramai," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Demak M. Natsir mengaku bersyukur di Kabupaten Demak akan dibangun terminal penumpang multifungsi.

Selain akan digunakan untuk aktivitas naik turunnya penumpang, kata dia, nantinya juga akan ada kegiatan lain untuk kegiatan ekonomi.

Meskipun pengelolaannya diserahkan ke pusat, kata dia, daerah tentunya akan merasakan dampak positifnya.

Baca juga: Jalur tol Semarang-Demak telan Rp18 triliun