Jember, Jawa Timur (ANTARA News) - Warga menemukan jenazah satu korban kapal terbalik di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, di tepi Pantai Pancer pada Jumat pagi.

"Jenazah nelayan itu ditemukan warga di tepi pantai, kemudian warga melapor ke Posko Terpadu SAR gabungan dan langsung dilakukan evakuasi terhadap jenazah tersebut," kata Anggota Basarnas Pos Jember Rudi Prahara.

Dia mengatakan korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tersebut bernama Budi, warga Desa Mojosari, Kecamatan Puger. Dia termasuk dalam daftar nelayan yang hilang akibat musibah laut itu.

"Dengan ditemukan satu korban meninggal, sehingga total jumlah korban kecelakaan laut di Plawangan Puger yang meninggal dunia menjadi tujuh orang," tuturnya.

Ia menjelaskan tim SAR gabungan terus mencari anak buah kapal "Joko Berek" yang hilang di sekitar lokasi terbaliknya perahu payang dan penyisiran di tepi pantai.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, jumlah korban yang meninggal dalam kecelakaan kapal akibat terjangan ombak tinggi di Plawangan Puger tujuh orang, warga Desa Puger Kulon dan Mojosari di Kecamatan Puger.

Jumlah korban yang selamat ada 13 orang, termasuk nakhodanya, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat. Dua anak buah kapal belum ditemukan, keduanya warga Desa Puger Kulon.

Perahu payang "Joko Berek" dengan 21 anak buah kapal yang dinakhodai Dirman dihantam gelombang laut tinggi saat pulang melaut, melewati pintu masuk perairan Plawangan Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Kamis (19/7), pukul 08.15 WIB.

Baca juga: Perahu Joko Berek tenggelam, lima hilang di perairan Jember
Baca juga: Daftar korban perahu Joko Berek yang terbalik di Jember