Kudus (ANTARA News) - Omzet penjualan sejumlah pedagang perlengkapan haji di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada musim pemberangkatan haji seperti sekarang mengalami kenaikan dibandingkan musim haji sebelumnya.

Nur Sahlan, pedagang perlengkapan haji yang membuka gerai di halaman Gedung Jammiatul Hujjaj Kudus (JHK) Kudus, Kamis, mengakui omzet penjualan perlengkapan dan oleh-oleh khas haji di Kudus tahun ini memang meningkat.

Jika tahun lalu dalam sehari bisa menghasilkan Rp4 juta hingga Rp6 juta, kata dia, saat ini bisa lebih karena dalam sehari bisa mencapai Rp8 juta.

Apabila ada pesanan dalam jumlah besar, kata dia, tentu penghasilannya bisa lebih besar lagi, mengingat kebutuhan dari masing-masing calon haji juga hampir sama.

Tingginya permintaan perlengkapan haji di Kudus, kata dia, mendorong dirinya berani menyambangi Kudus untuk memanfaatkan gerai yang tersedia di halaman JHK Kudus untuk menjual aneka perlengkapan dan oleh-oleh khas haji.

Bahkan, pria asal Semarang itu mengakui selalu berjualan di Kudus sejak lima tahun lalu.

Meskipun calon haji belum berangkat ke Tanah Suci, kata dia, biasanya sudah berbelanja oleh-oleh haji maupun perlengkapan haji.

Selain membuka gerai di depan gedung JHK Kudus, dia juga berkeliling ke sejumlah tempat untuk menjual perlengkapan maupun oleh-oleh khas haji.

Enny, pedagang perlengkapan haji juga mengakui omzet penjualannya pada musim haji saat ini cukup tinggi karena dalam sehari bisa mendapatkan penghasilan antara Rp8 juta hingga Rp12 juta.

Hal itu, lanjut dia, karena saat ini memang musim haji menyusul akan segera diberangkatkannya para calon haji ke Tanah Suci.

Perlengkapan haji yang dijual, mulai sajadah, tasbih, mukena, kerudung, masker, celana bargo, sedangkan oleh-oleh khas haji seperti kurma, kismis, dan lain sebagainya juga disediakan.

"Jika belum tersedia, mereka bisa pesan terlebih dahulu dan saya siap mengantar ke rumah pembeli," ujarnya.

Perlengkapan haji yang paling banyak diminati, yakni kaos celana bargo-bargo, kerudung besar, kaos kaki serta pakaian dalam.

Salah seorang calon haji, Winarni mengaku dirinya sengaja membeli perlengkapi haji sebelum berangkat pada awal Agustus 2018.

Tersedianya gerai musiman perlengkapan haji, kata dia, sangat memudahkan calon haji melengkapi sejumlah perlengkapan haji.

"Bisa saja, ada perlengkapan yang belum dimiliki karena di sejumlah toko kehabisan. Ternyata barang yang dibutuhkan bisa ditemukan di gerai musiman yang ada di kompleks JHK," ujarnya.

Banyaknya peminat perlengkapan dan oleh-oleh khas haji mendorong pengelola Gedung JHK menyediakan gerai untuk berjualan perlengkapan haji dan oleh-oleh khas haji yang selama ini diminati pedagang dari luar Kudus.?

Sementara jumlah calon haji asal Kabupaten Kudus yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci mencapai 1.426 orang yang terbagi menjadi lima kelompok terbang.

(KR-AN/I007)