Jakarta (ANTARA News) - Selama ini kita hanya mengenal jeruk siam yang bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik di lahan pasang surut. Ternyata jeruk keprok juga bisa menghasilkan buah dengan rasa manis di daerah tersebut.
Salah satu sentra jeruk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Ada 3 jenis jeruk yang ditemui di kawasan ini, yaitu Siam Banjar, Keprok Borneo dan Keprok Terigas. Ketiga jeruk ini bila dipanen pada saat buah telah matang sempurna akan memiliki cita rasa yang manis, tetapi ini belum merata pada seluruh pertanaman.
Hal ini disebabkan karena kurangnya pemeliharaan dan pengetahuan petani akan pentingnya hara bagi tanaman jeruk.
Tim peneliti Pendampingan Kawasan Agribisnis Hortikultura BPTP Balitbangtan Jambi kembali melanjutkan kegiatan monitoring aplikasi pupuk organik dan kimia yang telah diberikan pada minggu sebelumnya.
Menurut penanggung jawab kegiatan pendampingan kawasan hortikultura Hendri Purnama SP,M.Si, dosis pupuk yang diberikan berdasarkan hasil analisis tanah, umur tanaman dan produksi jeruk di lapangan.
"Dosis pupuk 50 kg pupuk organik pabrikan/ha atau setara dengan 3 kg pukan/pohon, 1,170 kg urea/pohon, 1,023 kg SP 36 dan 0,175 kg KCl/pohon,"ujarnya.
Pupuk diberikan melingkar tajuk dengan kedalaman semata cangkul atau ± 20 cm, pupuk ditabur kedalam lubang galian dan kemudian ditutup kembali dengan tanah.
"Hal ini dilakukan untuk menghindari kehilangan pupuk karena penguapan dan tercuci oleh air hujan serta mempercepat penyerapan oleh akar tanaman" jelasnya lagi.
Aplikasi teknologi ini juga dilakukan pembanding terhadap tanaman yang tidak dipupuk di luar demplot tanaman yang ada (cara petani).
Kegiatan pendampingan kawasan hortikultura ini merupakan salah satu kegiatan komoditas strategis di bawah kawalan BPTP Balitbangtan Jambi.
Baca juga: Padi-jeruk pemanfaatan lahan rawa yang menjanjikan
Jeruk siam dan keprok berkembang di lahan pasang surut Tanjung Jabung Barat
19 Juli 2018 17:30 WIB
Tanaman jeruk siam. (HO)
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: