Surabaya (ANTARA News) - Putri Raemawasti yang baru terpilih sebagai Putri Indonesia 2007 adalah mahasiswi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang di kalangan rekan dan dosennya sebagai sosok pejuang, bersahaja, rendah hati, dan pekerja keras. "Sikap dan tutur katanya dalam menghadapi rekan dan dosen patut dihargai, karena dia patut menjadi contoh di tengah keluhan para dosen menghadapi generasi sekarang yang sepertinya kurang sopan," ucap dosen ITS, Yudha Prasetyawan, di Surabaya, Sabtu. Menurut salah seorang dosen yang pernah mengajar Putri Raemawasti itu, mahasiswinya tersebut cukup luwes dalam menghadapi orang lain, sikapnya tegas, dan dewasa, sehingga dia tak jarang menjadi tempat "curhat" (curahan hati) bagi teman-temannya. "Yang terpenting adalah dengan segala apa yang telah diraih Putri saat ini, kerja keras dan perjuangan dalam memaknai hidup serta mencapai cita-cita telah menyentuh dan memberikan motivasi yang besar kepada seluruh teman-teman yang mengenalnya," ungkapnya. Buktinya, Putri Raemawasti yang kelahiran Blitar pada 5 Desember 1986 itu, meraih predikat "Putri Indonesia 2007" setelah melalui berbagai proses seleksi yang ketat dengan menyisihkan 15.000 kontestan lain dari seluruh Indonesia. "Di mata teman-temannya di Jurusan Teknik Industri, Putri merupakan sosok yang rendah hati, bersahaja, dan memiliki bakat luar biasa. Apalagi, ia sempat mengalami kegagalan dalam pemilihan Raka-Raki Jawa Timur 2007, karena tak masuk nominasi 10 besar," tegasnya. Namun, lanjutnya, kegagalan itu tidak membuatnya menyerah, karena mahasiswa angkatan 2005 yang sedang menyelesaikan studinya itu, justru semakin terpacu untuk terus meraih ambisinya. "Ia merupakan sosok yang mandiri, apa adanya, dan berpikiran maju ke depan. Bahkan dia sempat bekerja sebagai `waitress` di sebuah restaurant waralaba pizza untuk sekedar menambah uang saku di sela-sela kesibukan kuliah dan kegiatan duta wisata kota Blitar," ujarnya. Oleh karena itu, pernyataan Putri yang mengantarkan dirinya menuju babak tiga besar, cukup menarik direnungkan, yakni: "Kehidupan adalah anugerah dari Tuhan, sedangkan hidup adalah proses pembelajaran untuk mencapai keberhasilan." (*) (Foto: Putri Raemawasti, repro Yayasan Putri Indonesia)