Tim dari Bandung yang berisi pelajar ini menurut rencana akan bermain di Eropa hingga akhir bulan ini, dengan jadwal terakhir di Amsterdam, Belanda pada 28-29 Juli.
begitu sampai di Sozopol kami langsung mengadakan parade dan mendapat sambutan meriah dari penduduk setempat
A post shared by Tim Muhibah Angklung (@angklungmuhibah) on
Sayangnya, perjalanan mereka mengalami hambatan karena salah satu sponsor menarik pendanaan sehingga mereka terancam tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Muhibah Angklung akhirnya membuka donasi di laman Kickstarteragar mereka bisa terus mempromosikan musik tradisional Indonesia di benua Eropa, mengatakan mereka membutuhkan sekitar 10.000 euro yang akan digunakan untuk transportasi.
kerja keras dan pengorbanan yang dilakukan selama ini telah terbayarkan ketika nama Indonesia dipanggil untuk menerima penghargaan Grand Prix di Internarional Youth Festival of arts "Muzite" @muzite_youth_festival @bankbjb @garuda.indonesia @pertaminalub @kbrisofia #angklungmendunia #sozopol #grandjourney
A post shared by Tim Muhibah Angklung (@angklungmuhibah) on
Saat ANTARA membuka laman tersebut pagi ini, tersisa 39 jam hingga batas akhir donasi, mereka baru mengumpulkan 278 dolar AS.
Unggahan yang dibuat oleh Adrian Janitra Putra ini mencantumkan alamat email japutraa@gmail.com untuk korespondensi.
Jali2 in Aksehir #GrandJourney #Europe2018 #AngklungMendunia
A post shared by Tim Muhibah Angklung (@angklungmuhibah) on
Baca juga: Tim angklung SMAN 3 Bandung memukai Paris
Baca juga: Kolaborasi penyanyi Austria dan Angklung menawan di Indonesia Cultural Night
Baca juga: Rayakan 60 tahun Indonesia-Jepang, KJRI Osaka kawinkan angklung dan taiko
Baca juga: Angklung anak Indonesia pukau festival musim panas di Doha
Baca juga: Konser angklung SMA 3 Bandung pukau Tokyo