UMKM rest area berani saingi merek asing
19 Juli 2018 00:02 WIB
Para pelaku UMKM yang membuka usaha di Rest Area sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek menyatakan berani menyaingi merek-merek asing yang juga beroperasi di kawasan yang sama. (Dhemas Reviyanto)
Cikarang (ANTARA News) - Para pelaku UMKM yang membuka usaha di Rest Area sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek menyatakan berani menyaingi merek-merek asing yang juga beroperasi di kawasan yang sama.
Sejumlah UMKM di Rest Area KM 39 di kawasan Cikarang Pusat, Jawa Barat, Rabu, mengaku tidak khawatir untuk membuka usaha dengan merek-merek asing atau brand waralaba ternama yang sudah populer.
"Kalau yang ke sana ya yang keluarga-keluarga gitu, kalau yang ke sini sopir-sopir bus besar dan truk," kata Hikmah pedagang sop iga sapi "Pak Wardi Wong Kudus" yang membuka usaha di wilayah Rest Area 39.
Oleh karena sudah adanya segmen pasar yang jelas tersebut, Hikmah tidak khawatir jualannya tidak laku.
"Kalau rata-rata sehari laku 100 porsi, satu porsi Rp25.000. Kalau hari raya bisa lebih banyak lagi," katanya.
Resep khas Kudus yang ditawarkannya dipertahankan rasanya sesuai racikan asli sehingga diharapkan bisa tetap bersaing dengan kuliner dari brand asing yang juga ramai dikunjungi para pengendara yang mampir.
Senada disampaikan Lia pedagang warung pecel lele di kawasan Rest Area 39 yang menyebut jualannya tetap laku meski banyak restoran cepat saji beroperasi di seberang atau tak jauh dari lokasi usahanya.
Baca juga: Presiden Jokowi ingin kuliner Indonesia kuasai rest area
"Ada saja sih tiap hari yang makan di sini, tidak ada pengaruhnya," kata perempuan asal Lampung itu.
Ia tidak merasa terganggu dengan restoran-restoran cepat saji bermerek asing karena masing-masing sudah ada pembelinya sendiri.
"Yang ke sini tetap saja ada, yang penting buat saya sih asal rasanya enak mereka akan balik lagi ke sini," katanya.
Tak hanya di Rest Area 39, di zona peristirahatan lain yakni Rest Area 42 B yang terletak di Karawang juga tampak para pelaku UMKM oleh-oleh khas Jawa Barat yang beroperasi bahkan tetap ramai dikunjungi pengendara.
Baca juga: Pengelola tak masalah Rest Area diisi UMKM
Nur penjual tape Bandung di Kios Oleh-oleh Priangan mengaku dagangannya tetap laku meski tak jauh dari usahanya ada toko ritel modern.
"Biasanya mereka beli tape dan ubi cilembu," katanya.
Nur tidak khawatir bersaing dengan usaha-usaha besar di sekitarnya karena produk yang dijualnya tidak tersedia di toko-toko ritel modern.
Sejajar dengan usaha yang Nur buka di Rest Area 42 B banyak toko oleh-oleh yang ramai dikunjungi pengendara yang beristirahat di antaranya Raar Sari Snack dan Addrah's Snack yang semuanya menjual kuliner dan produk lokal.
Baca juga: "Rest Area" sarankan UMKM jual produk beragam
Sejumlah UMKM di Rest Area KM 39 di kawasan Cikarang Pusat, Jawa Barat, Rabu, mengaku tidak khawatir untuk membuka usaha dengan merek-merek asing atau brand waralaba ternama yang sudah populer.
"Kalau yang ke sana ya yang keluarga-keluarga gitu, kalau yang ke sini sopir-sopir bus besar dan truk," kata Hikmah pedagang sop iga sapi "Pak Wardi Wong Kudus" yang membuka usaha di wilayah Rest Area 39.
Oleh karena sudah adanya segmen pasar yang jelas tersebut, Hikmah tidak khawatir jualannya tidak laku.
"Kalau rata-rata sehari laku 100 porsi, satu porsi Rp25.000. Kalau hari raya bisa lebih banyak lagi," katanya.
Resep khas Kudus yang ditawarkannya dipertahankan rasanya sesuai racikan asli sehingga diharapkan bisa tetap bersaing dengan kuliner dari brand asing yang juga ramai dikunjungi para pengendara yang mampir.
Senada disampaikan Lia pedagang warung pecel lele di kawasan Rest Area 39 yang menyebut jualannya tetap laku meski banyak restoran cepat saji beroperasi di seberang atau tak jauh dari lokasi usahanya.
Baca juga: Presiden Jokowi ingin kuliner Indonesia kuasai rest area
"Ada saja sih tiap hari yang makan di sini, tidak ada pengaruhnya," kata perempuan asal Lampung itu.
Ia tidak merasa terganggu dengan restoran-restoran cepat saji bermerek asing karena masing-masing sudah ada pembelinya sendiri.
"Yang ke sini tetap saja ada, yang penting buat saya sih asal rasanya enak mereka akan balik lagi ke sini," katanya.
Tak hanya di Rest Area 39, di zona peristirahatan lain yakni Rest Area 42 B yang terletak di Karawang juga tampak para pelaku UMKM oleh-oleh khas Jawa Barat yang beroperasi bahkan tetap ramai dikunjungi pengendara.
Baca juga: Pengelola tak masalah Rest Area diisi UMKM
Nur penjual tape Bandung di Kios Oleh-oleh Priangan mengaku dagangannya tetap laku meski tak jauh dari usahanya ada toko ritel modern.
"Biasanya mereka beli tape dan ubi cilembu," katanya.
Nur tidak khawatir bersaing dengan usaha-usaha besar di sekitarnya karena produk yang dijualnya tidak tersedia di toko-toko ritel modern.
Sejajar dengan usaha yang Nur buka di Rest Area 42 B banyak toko oleh-oleh yang ramai dikunjungi pengendara yang beristirahat di antaranya Raar Sari Snack dan Addrah's Snack yang semuanya menjual kuliner dan produk lokal.
Baca juga: "Rest Area" sarankan UMKM jual produk beragam
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: