Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah sedang menyiapkan pembentukan badan manajemen strategis untuk pengembangan talenta anak bangsa.

"Kita baru mempersiapkan sebuah badan yang namanya Badan Management Strategis untuk talenta. Ini baru disiapkan," kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan bersama juara dunia lari 100 m U20 Lalu Muhammad Zohri di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu.

Presiden menyebutkan badan itu akan melihat mulai dari dari kecil talenta-talenta yang kemungkinan ke depan memiliki peluang berkembang di Indonesia dalam berbagai bidang.

"Itu bisa bidang olahraga, bisa di bidang teknik, bidang matematika, kepemimpinan, semuanya. Ini akan mulai nanti kalau badan ini kita punyai artinya nanyi database talenta-talenta betul-betul secara detail akan diikuti sejak dini," katanya.

Dengan langkah itu, misalnya urusan suntikan gizi, nutrisi dan lain lain bisa mulai dibangun sejak awal.

"Ini baru diproses, sedang digodok di Kantor Staf Kepresidenan," kata Jokowi.

Ia menyebutkan munculnya Lalu Muhammad Zohri membangkitkan harapan munculnya prestasi-prestasi lain di Indonesia.

"Kita ingin muncul superstar-superstar seperti Zohri. Nanti muncul superstar lagi yang dapat menyumbang medali emas, itu akan memberikan inspirasi kolektif kepada bangsa ini bahwa bangsa kita ini bangsa besar. Saya rasa semangatnya ke sana," katanya.

Ketika ditanya apakah apresiasi yang sama akan diberikan kepada peraih prestasi lain, Presiden mengatakan apresiasi diberikan kepada mereka yang berprestasi di semua bidang.

"Saya kira tidak hanya bidang olahrga, di bidang yang lainnya negara juga memberikan penghargaan. Oleh sebab itu tadi kalau ada badan itu tadi, misalnya setelah menang apa yang akan dilakukan. Negara maupun yang bersangkutan betul-betul harus sinkron terus menuju ke sebuah titik tujuan," katanya.

Ia mengatakan karena belum memliki badan manajemen strategis untuk talenta itu, sebetulnya banyak bakat, talenta yang memberikan prospek tetapi tidak diberikan support secara penuh oleh pemerintah.

"Contoh seperti Zohri ini bahwa setelah ini memerlukan dukungan penuh dalam rangka meraih prestasi ke depan," katanya.

Menurut dia, dengan badan itu dapat mulai dikelola semua potensi dan semua bergerak memberikan dukungan kepada pengembangan talenta-talenta dan bakat itu.

Menurut dia, suatu prestasi tidak dapat diraih secara instan tapi harus melalui proses panjang.

"Jangan bermimpi itu. Kalau kita masih kita teruskan model instan tidak bisa. Harus betul-betul sejak dini. Oleh sebab itu perlu badan strategis untuk talenta tadi, tidak hanya di olahraga, tapi juga yang lain seperti kepemimpinan, mana yang memiliki kepandaian di bidang sains teknologi, IT," katanya.