Zohri disambut dengan seremonial di Bandara Soekarno-Hatta
17 Juli 2018 23:46 WIB
Atlet Indonesia juara dunia atletik nomor Lari 100 meter U-20 Lalu Muhammad Zohri (kanan) membentangkan Bendera Merah Putih setibanya dari Finlandia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/7/2018). Lalu Muhammad Zohri menjadi Juara atletik nomor Lari 100 meter putra Kejuaraan Dunia IAAF U-20 2018 di Finlandia. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta (ANTARA News) - Kedatangan juara dunia lari 100 meter U-20, Lalu Muhammad Zohri disambut secara seremonial di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa dan dipimpin langsung Menpora Imam Nahrawi.
Zohri tiba di Tanah Air menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia pada pukul 23.10 WIB. Setelah turun dari pesawat dan pengurusan imigrasi, Zohri dan rombongan langsung ke lokasi penyambutan yang juga melibatkan kesenian dari Lombok.
Menpora Imam Nahrawi yang sudah menunggu langsung bersalaman dan merangkul Zohri yang saat itu menggunakan jaket merah. Masyarakat yang berada di bandara juga cukup antusias menyambutnya. Begitu juga dengan perwakilan PB PASI. Kalungan bunga melati juga tidak lupa disematkan ke Zohri oleh menpora.
Sekjen PB PASI Tigor Tanjung, sang pelatih Eni Nuraini juga menyambut langsung atlet yang dalam satu pekan terakhir menjadi pantauan oleh masyarakat Indonesia itu. Meski terlihat lelah, Zohri tetap bersemangat untuk terlibat dalam penyambutan. Bendera Merah Putih juga tidak lepas dari pegangannya.
Diatas panggung, Zohri langsung mendapat penghargaan dari Kemenpora serta predikat pemuda hebat. Penghargaan juga diberikan kepada pelatih Eni Nuraini serta pihak PB PASI.
"Terima kasih kepada PASI. Kami berharap Zohri tetap konsisten untuk berlatih karena Asian Games sudah dekat. Saya berharap Zohri tetap rendah diri," kata Menpora Imam Nahrawi.
Lalu Muhammad Zohri merupakan atlet Indonesia pertama yang sukses menjadi juara dunia lari 100 meter meski untuk kategori U-20. Atlet berusia 18 tahun ini meski berada di lintasan delapan mampu0 menggebrak atlet negara lain yang selama ini menguasai nomor tersebut.
Salah satu atlet yang disiapkan untuk Asian Games 2018 ini mampu membukukan cat0atan waktu 10,18 detik. Zohri mampu mengalahkan dua sprinter asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik.
Waktu yang dicatatkan oleh atlet asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Timur ini hanya terpaut tipis dengan catatan waktu mantan sprinter Indonesia, Suryo Agung Wibowo yaitu 10,17 detik yang ditorehkan0 pada SEA Games 2009 di Laos.
Atas prestasi tersebut, Zohri banyak mendapatkan apresiasi termasuk dari Presiden Joko Widodo. Bonus juga terus mengalir pada atlet yatim piatu ini. Kementerian Pemuda dan Olahraga memberi bonus Rp250 juta, selaih itu juga perbaikan rumahnya di Lombok Utara.
Zohri tiba di Tanah Air menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia pada pukul 23.10 WIB. Setelah turun dari pesawat dan pengurusan imigrasi, Zohri dan rombongan langsung ke lokasi penyambutan yang juga melibatkan kesenian dari Lombok.
Menpora Imam Nahrawi yang sudah menunggu langsung bersalaman dan merangkul Zohri yang saat itu menggunakan jaket merah. Masyarakat yang berada di bandara juga cukup antusias menyambutnya. Begitu juga dengan perwakilan PB PASI. Kalungan bunga melati juga tidak lupa disematkan ke Zohri oleh menpora.
Sekjen PB PASI Tigor Tanjung, sang pelatih Eni Nuraini juga menyambut langsung atlet yang dalam satu pekan terakhir menjadi pantauan oleh masyarakat Indonesia itu. Meski terlihat lelah, Zohri tetap bersemangat untuk terlibat dalam penyambutan. Bendera Merah Putih juga tidak lepas dari pegangannya.
Diatas panggung, Zohri langsung mendapat penghargaan dari Kemenpora serta predikat pemuda hebat. Penghargaan juga diberikan kepada pelatih Eni Nuraini serta pihak PB PASI.
"Terima kasih kepada PASI. Kami berharap Zohri tetap konsisten untuk berlatih karena Asian Games sudah dekat. Saya berharap Zohri tetap rendah diri," kata Menpora Imam Nahrawi.
Lalu Muhammad Zohri merupakan atlet Indonesia pertama yang sukses menjadi juara dunia lari 100 meter meski untuk kategori U-20. Atlet berusia 18 tahun ini meski berada di lintasan delapan mampu0 menggebrak atlet negara lain yang selama ini menguasai nomor tersebut.
Salah satu atlet yang disiapkan untuk Asian Games 2018 ini mampu membukukan cat0atan waktu 10,18 detik. Zohri mampu mengalahkan dua sprinter asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik.
Waktu yang dicatatkan oleh atlet asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Timur ini hanya terpaut tipis dengan catatan waktu mantan sprinter Indonesia, Suryo Agung Wibowo yaitu 10,17 detik yang ditorehkan0 pada SEA Games 2009 di Laos.
Atas prestasi tersebut, Zohri banyak mendapatkan apresiasi termasuk dari Presiden Joko Widodo. Bonus juga terus mengalir pada atlet yatim piatu ini. Kementerian Pemuda dan Olahraga memberi bonus Rp250 juta, selaih itu juga perbaikan rumahnya di Lombok Utara.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: