IBL 2018-2019 dipantau pengawas wasit FIBA
17 Juli 2018 21:39 WIB
CEO Liga Mahasiswa Ryan Gozali (kiri), Direktur Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Hasan Gozali (tengah), dan Ketua Bidang Hukum Perbasi George Fernando Dendeng (kanan) berfoto usai konferensi pers draft pemain debutan atau rookie untuk IBL musim 2018-2019 di Jakarta, Selasa (17/7). Pihak IBL dan Liga Mahasiswa bekerja sama menjalankan kebijakan draft tersebut dengan pendaftaran dibuka pada 17 Juli 2018-17 Agustus 2018. (Michael Siahaan)
Jakarta (ANTARA News) - Seluruh pertandingan Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2018-2019 akan dipantau oleh pengawas wasit Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) asal Australia.
Direktur IBL Hasan Gozali menyebut, sang pengawas sengaja didatangkan untuk mengevaluasi kinerja wasit yang bekerja di pertandingan.
"Itu dapat meningkatkan kualitas wasit-wasit kita," ujar Hasan di Jakarta, Selasa.
Pengawas tersebut, dia melanjutkan, akan bekerja dari pertandingan pertama IBL 2018-2019 sampai laga final.
Pihak IBL pun berharap, di samping berdampak positif bagi performa wasit Indonesia, keberadaan pengawas wasit FIBA dapat mengurangi sengketa pertandingan yang diakibatkan keputusan wasit.
"Jangan sampai ada kesalahan wasit yang merugikan tim. Kami mencoba meminimalkan hal itu," tutur Hasan.
Sementara, selain pengawas wasit FIBA, IBL 2018-2019 juga akan kedatangan wasit asing yang juga berlisensi FIBA.
Namun, tidak seperti musim 2017-2018 di mana wasit berkewarganegaraan luar negeri hanya memimpin partai final, wasit asing akan bekerja mulai dari babak semifinal. Tidak hanya satu, tetapi bisa saja dua orang.
"Kami melihat keberadaan wasit asing berdampak cukup bagus di musim lalu. Jadi mungkin kami akan siapkan satu atau dua orang untuk memimpin pertandingan mulai dari semifinal," tutur Hasan.
Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2018-2019 rencananya dimulai pada 30 November 2018 dengan komposisi tim peserta serupa dengan IBL musim 2017-2018.
Beberapa perubahan yang ada di musim 2018-2019 dari musim sebelumnya yakni adanya draft untuk pemain debutan atau "rookie".
Selain itu akan ada peningkatan batas gaji (salary cap) pemain asing dari 4.000 dolar AS menjadi 5.000 dolar AS.
Direktur IBL Hasan Gozali menyebut, sang pengawas sengaja didatangkan untuk mengevaluasi kinerja wasit yang bekerja di pertandingan.
"Itu dapat meningkatkan kualitas wasit-wasit kita," ujar Hasan di Jakarta, Selasa.
Pengawas tersebut, dia melanjutkan, akan bekerja dari pertandingan pertama IBL 2018-2019 sampai laga final.
Pihak IBL pun berharap, di samping berdampak positif bagi performa wasit Indonesia, keberadaan pengawas wasit FIBA dapat mengurangi sengketa pertandingan yang diakibatkan keputusan wasit.
"Jangan sampai ada kesalahan wasit yang merugikan tim. Kami mencoba meminimalkan hal itu," tutur Hasan.
Sementara, selain pengawas wasit FIBA, IBL 2018-2019 juga akan kedatangan wasit asing yang juga berlisensi FIBA.
Namun, tidak seperti musim 2017-2018 di mana wasit berkewarganegaraan luar negeri hanya memimpin partai final, wasit asing akan bekerja mulai dari babak semifinal. Tidak hanya satu, tetapi bisa saja dua orang.
"Kami melihat keberadaan wasit asing berdampak cukup bagus di musim lalu. Jadi mungkin kami akan siapkan satu atau dua orang untuk memimpin pertandingan mulai dari semifinal," tutur Hasan.
Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2018-2019 rencananya dimulai pada 30 November 2018 dengan komposisi tim peserta serupa dengan IBL musim 2017-2018.
Beberapa perubahan yang ada di musim 2018-2019 dari musim sebelumnya yakni adanya draft untuk pemain debutan atau "rookie".
Selain itu akan ada peningkatan batas gaji (salary cap) pemain asing dari 4.000 dolar AS menjadi 5.000 dolar AS.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: