Mentan bagikan sejuta bibit jeruk keprok di Malang
17 Juli 2018 15:35 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memetik buah jeruk usai Peluncuran Sejuta Bibit Jeruk di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) di Batu, Jawa Timur, Selasa (17/8/2018). Program Sejuta Bibit Jeruk untuk petani dan masyarakat tersebut diadakan guna meningkatkan produksi buah jeruk lokal sehingga nantinya diharapkan dapat mengurangi impor jeruk. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Batu (ANTARA News) - "Ruarrr biasa" begitu ucap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman saat melihat jeruk keprok produk Badan Litbang Pertanian tadi siang di Kebun Percobaan Punten, Batu, Malang, Jawa Timur, saat menghadiri Launching Bantuan Sejuta Benih Unggul Jeruk untuk Rakyat Gratis di daerah itu.
Dalam acara tersebut Amran menyerahkan bibit jeruk kepada Kepala Dinas Pertanian Kota Malang, Kota Batu, kemudian Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Lumajang untuk diserahkan kepada petani secara gratis.
Amran mengatakan bahwa jeruk keprok produk Indonesia tidak kalah dengan jeruk impor. "Bahkan rasanya lebih enak, lebih segar, dan lebih mantap", kata Amran menambahkan.
Jeruk keprok akan menggantikan jeruk impor, bahkan 2020 kita harus ekspor jeruk ke manca negara. Ini tidak mustahil asal kita kerja keras. "Buktinya dulu kita impor jagung, sejak 2017 kita sudah ekspor jagung," ujar Amran pasti.
Lebih lanjut Amran mengatakan bahwa tahun ini Kementan membagikan sejuta bibit jeruk untuk rakyat. "Tahun depan kita tingkatkan bantuan bibit jeruk menjadi 2 juta pohon beserta dengan pupuknya", kata Amran.
Beliau langsung perintahkan kepada jajarannya agar siapkan bibit jeruk 2 juta ha tahun depan.
Kepala Puslitbang Hortikultura, Badan Litbang Pertanian Dr Hardiyanto mengatakan bahwa KP Punten, selain menyiapkan bibit untuk bantuan petani juga melayani permintaan secara komersial.
"Saat ini permintaan bibit jeruk meningkat tajam seiring dengan tekad Kementan untuk swasembada jeruk bahkan ekspor ke manca negara", kata Hardiyanto.
Kepala Balai Penelitian Jeruk Tropika (Balitjestro), Malang Dr Taufik Ratulo mengatakan bahwa dirinya dan jajarannya siap sediakan 1 juta bibit jeruk tahun ini dan 2 juta bibit jeruk tahun depan sesuai perintah Mentan.
"Bahkan sesungguhnya sudah lama kita melayani permintaan bibit petani dari seluruh pelosok Tanah Air, kata Taufik menambahkan.
Lebih lanjut Taufik mengatakan bahwa perbanyakan bibit jeruk ini sangat sederhana. Kita semaikan batang jeruk yang toleran terhadap penyakit akar. Lalu setelah tumbuh, bibit disambung dengan stek varietas unggul sesuai permintaan pasar.
Dengan cara ini maka tanaman jeruk tumbuh baik karena memiliki sistem perakaran yang kuat dan efektif menyerap unsur hara. Selanjutnya tanaman akan menghasilkan jeruk dengan produktivitas tinggi dan kualitas baik sesuai dengan stek yang disambungkan, ujar Taufik menegaskan. (Dedi Nursyamsi/Balitbangtan)
Dalam acara tersebut Amran menyerahkan bibit jeruk kepada Kepala Dinas Pertanian Kota Malang, Kota Batu, kemudian Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Lumajang untuk diserahkan kepada petani secara gratis.
Amran mengatakan bahwa jeruk keprok produk Indonesia tidak kalah dengan jeruk impor. "Bahkan rasanya lebih enak, lebih segar, dan lebih mantap", kata Amran menambahkan.
Jeruk keprok akan menggantikan jeruk impor, bahkan 2020 kita harus ekspor jeruk ke manca negara. Ini tidak mustahil asal kita kerja keras. "Buktinya dulu kita impor jagung, sejak 2017 kita sudah ekspor jagung," ujar Amran pasti.
Lebih lanjut Amran mengatakan bahwa tahun ini Kementan membagikan sejuta bibit jeruk untuk rakyat. "Tahun depan kita tingkatkan bantuan bibit jeruk menjadi 2 juta pohon beserta dengan pupuknya", kata Amran.
Beliau langsung perintahkan kepada jajarannya agar siapkan bibit jeruk 2 juta ha tahun depan.
Kepala Puslitbang Hortikultura, Badan Litbang Pertanian Dr Hardiyanto mengatakan bahwa KP Punten, selain menyiapkan bibit untuk bantuan petani juga melayani permintaan secara komersial.
"Saat ini permintaan bibit jeruk meningkat tajam seiring dengan tekad Kementan untuk swasembada jeruk bahkan ekspor ke manca negara", kata Hardiyanto.
Kepala Balai Penelitian Jeruk Tropika (Balitjestro), Malang Dr Taufik Ratulo mengatakan bahwa dirinya dan jajarannya siap sediakan 1 juta bibit jeruk tahun ini dan 2 juta bibit jeruk tahun depan sesuai perintah Mentan.
"Bahkan sesungguhnya sudah lama kita melayani permintaan bibit petani dari seluruh pelosok Tanah Air, kata Taufik menambahkan.
Lebih lanjut Taufik mengatakan bahwa perbanyakan bibit jeruk ini sangat sederhana. Kita semaikan batang jeruk yang toleran terhadap penyakit akar. Lalu setelah tumbuh, bibit disambung dengan stek varietas unggul sesuai permintaan pasar.
Dengan cara ini maka tanaman jeruk tumbuh baik karena memiliki sistem perakaran yang kuat dan efektif menyerap unsur hara. Selanjutnya tanaman akan menghasilkan jeruk dengan produktivitas tinggi dan kualitas baik sesuai dengan stek yang disambungkan, ujar Taufik menegaskan. (Dedi Nursyamsi/Balitbangtan)
Pewarta: antara
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: