Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai memiliki banyak nilai plus jika dipilih sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo pada pemilu presiden 2019.

Pengamat politik dari Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Toto Izul Fatah, mengatakan hal itu ketika dihubungi melalui telepon selulernya, di Jakarta, Selasa.

Menurut Toto Izul Fatah, Airlangga adalah ketua umum partai politik besar dan berada di posisi kedua setelah PDI Perjuangan pada pemilu legislatif 2014. Partai Golkar memiliki 91 kursi di DPR RI atau 16,25 persen.

"Airlangga memiliki basis dukungan yang kuat dari kader dan simpatisan Partai Golkar. Kalau Jokowi memilih Airlangga sebagai cawapres, maka Partai Golkar pasti akan mendukung Jokowi," katanya.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA ini menambahkan, kalau Joko Widodo memilih Airlangga sebagai cawapres, maka dapat menaikkan elektabilitasnya secara signifikan.

Dari segi prestasi, menurut Toto, Airlangga yang saat ini menduduki jabatan Menteri Perindustrian pada Kabinet Kerja, termasuk lima menteri yang dinilai berhasil. "Rekam jejak Airlangga juga dinilai baik. Secara moral Airlangga dinilai bersih dan belum pernah ada kasus hukum," katanya.

Menurut Toto, Airlangga ketika terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar pada musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) di Jakarta, pada Desember 2016, juga melakukan langkah berani dengan mendeklarasikan Partai Golkar sebagai partai bersih, sehingga menghapus persepsi negatif Partai Golkar saat dipimpin Setya Novanto.

Di sisi lain, Toto juga melihat beberapa kelemahan Airlangga Hartarto yakni belum terlalu populer. Figur capres dan cawapres harus memiliki popularitas lebih dari 50 persen untuk dapat memenangkan pemilu presiden. Namun, di bandingkan dengan sejumlah nama lain yang disebut-sebut sebagai bakal cawapres, Airlangga yang saat ini memiliki popularitas 35 persen adalah yang tertinggi.

"Untuk dipilih sebagai cawapres, Airlangga masih harus banyak melakukan pengenalan diri kepada publik," katanya. Toto melihat, Airlangga adalah figur bagus tapi belum di-branding dengan baik.

Ketika ditanya, Airlangga sebagai ketua umum salah satu parpol koalisi, apakah tidak akan menghadapi resistensi dari parpol lainnya? Menurut Toto, Joko Widodo harus jeli memilih cawapres dan harus dapat meyakinkan parpol lain yang merupakan mitra koalisi pendukungnya.