Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah 21 poin menjadi Rp14.399 dibanding posisi sebelumnya Rp14.378 per dolar AS.

"Pelemahan di awal seiring imbas masih terapresiasinya laju USD dan masih melemahnya Euro," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Pergerakan Rupiah akhir pekan lalu sempat mengalami pelemahan sebelum akhirnya mampu kembali bergerak positif.

Rupiah memang sempat melemah di awal karena melemahnya Euro dan juga kenaikan inflasi yang memicu anggapan kenaikan suku bunga The Fed.

Di sisi lain, meski Bank Indonesia meminta perbankan untuk menahan kenaikan bunga kreditnya, namun Bank Indonesia juga memproyeksikan adanya surplus neraca perdagangan di bulan Juni sehingga cukup direspon positif.

Reza menuturkan, pergerakan Rupiah yang mulai terapresiasi diharapkan dapat kembali terjadi seiring masih adanya sentimen positif dari dalam negeri dan dapat mengimbangi sentimen global.

"Namun demikian, masih terdepresiasinya sejumlah mata uang lainnya terhadap USD patut diwaspadai imbasnya terhadap Rupiah," kata Reza.

Rupiah pada Senin ini diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp14.379 hingga R14.368 per dolar AS.

Senada dengan Rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin dibuka melemah sebesar 2,16 poin atau?0,04 persen ke posisi?5.941,91.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,55 poin (0,06 persen) menjadi 937,17.

(T.C005/)

Baca juga: Rupiah menguat ke Rp14.378 terhadap dolar AS