Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan teknologi finansial Gradana menyasar generasi milenial agar mampu membeli rumah pertama mereka melalui salah satu program yang mereka miliki, GraDP.

“Ternyata momoknya bukan di KPR (kredit pemilikan rumah) tapi di DP (uang muka), sulit mengumpulkannya,” kata pendiri Gradana Angel Oetama, saat ditemui ANTARA di acara Fintech Fair 2018 di Mal Taman Anggrek, Minggu.

Gradana melalui program GraDP menawarkan pinjaman uang muka dengan pengembang rekanan mereka melalui sistem peer to peer lending. Besar pinjaman dan bunga akan disesuaikan dengan harga rumah yang tertera di daftar harga pengembang.

Saat ini Gradana bekerja sama dengan 10 pengembang properti yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bandung.

Gradana hanya memberikan pilihan tenor dua dan tiga tahun, skema pembayaran dibuat mirip dengan ketika konsumen mengambil KPR selama 15 tahun agar debitur terbiasa membayar angsuran perumahan mereka nanti.

Baca juga: Pemerintah salurkan kredit perumahan Rp4,5 triliun tahun depan

“Supaya mereka tidak kaget,” kata Angela.

Gradana memberlakukan verifikasi dan pengecekan latar belakang untuk menilai kredibilitas calon peminjam dana. Setelah pinjaman disetujui, demi menjaga kemampuan membayar konsumen, Gradana tidak mengizinkan mengambil cicilan berbarengan dengan KPR.

Angela mengilustrasikan peminjam dapat mengajukan KPR dua bulan menjelang masa cicilan dengan Gradana berakhir.

Baca juga: DKI sempurnakan aturan soal kredit Rumah DP Nol Persen