Presiden Macron pimpin perayaan hari Bastille dengan parade militer
15 Juli 2018 12:02 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kepala Staf Angkatan Darat Prancis Jenderal Pierre de Villiers tiba di mobil komando untuk parade militer tradisional Bastille Day di Champs Elysees di Paris, Prancis, Jumat (14/7/2017). (REUTERS/Stephane Mahe)
Paris (ANTARA News) - Prancis merayakan Hari Bastille pada Sabtu dengan parade militer di Paris yang dipimpin Presiden Emmanuel Macron.
Macron, yang berdiri di kendaraan militer diiringi para pengawal yang menggunakan sepeda motor dan didahului prosesi kavaleri, melintasi the Champs Elysees, jalan boulevard yang paling terkenal di Paris, untuk parade kedua pada 14 Juli, disambut gembira ratusan para penonton.
Prancis merayakan Hari Bastille, hari libur untuk memperingati penyerbuan benteng Bastille di Paris pada 14 Juli tahun 1789, yang menandai awal dari Revolusi Prancis.
Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tahun 2017, tahun ini Macron mengundang para pemimpin dari Jepang dan Singapura, dua negara Asia yang menjalin kemitraan strategis yang lama dengan Prancis.
Perdana Menteri Shinzo Abe membatalkan kunjungannya karena banjir yang mematikan di dalam negeri, dan diwakili Menteri Luar Negeri Taro Kono.
Parade berlangsung dua jam lebih, dengan 4.200 tentara, sekitar 100 pesawat dan 220 kendaraan. Tentara Jepang dan Singapura juga ikut parade sebagai tamau kehormatan.
Baca juga: Donald Trump ingin parade militer seperti di Prancis
Macron, yang berdiri di kendaraan militer diiringi para pengawal yang menggunakan sepeda motor dan didahului prosesi kavaleri, melintasi the Champs Elysees, jalan boulevard yang paling terkenal di Paris, untuk parade kedua pada 14 Juli, disambut gembira ratusan para penonton.
Prancis merayakan Hari Bastille, hari libur untuk memperingati penyerbuan benteng Bastille di Paris pada 14 Juli tahun 1789, yang menandai awal dari Revolusi Prancis.
Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tahun 2017, tahun ini Macron mengundang para pemimpin dari Jepang dan Singapura, dua negara Asia yang menjalin kemitraan strategis yang lama dengan Prancis.
Perdana Menteri Shinzo Abe membatalkan kunjungannya karena banjir yang mematikan di dalam negeri, dan diwakili Menteri Luar Negeri Taro Kono.
Parade berlangsung dua jam lebih, dengan 4.200 tentara, sekitar 100 pesawat dan 220 kendaraan. Tentara Jepang dan Singapura juga ikut parade sebagai tamau kehormatan.
Baca juga: Donald Trump ingin parade militer seperti di Prancis
Pewarta: Antara
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: