Mesir penjarakan seumur hidup 24 anggota Ikhwanul Muslimin
15 Juli 2018 07:10 WIB
Dokumentasi Anggota Ikhwanul Muslimin melambaikan empat jari melambangkan Rabaa sebagai dukungan bagi anggota Ikhwanul Muslimin lain yang berada di pengadilan di pinggiran kota Kairo, Mesir, Selasa (2/6/2015). Pengadilan Mesir menunda mengeluarkan putusan akhir hukuman mati bagi mantan presiden Mohamed Mursi dan sejumlah pemimpin tinggi Ikhwanul Muslimin dalam kasus yang terkait dengan pembobolan penjara massal pada 2011. Hakim mengatakan sidang ditunda hingga 16 Juni mendatang. (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Kairo (ANTARA News) - Pengadilan Mesir pada Sabtu menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup bagi 24 anggota kelompok terlarang Ikhwanul Muslimin atas dakwaan menyulut kekerasan dan meneror para warga negara, menurut laporan kantor berita resmi, MENA.
Di Mesir, hukuman seumur hidup adalah 25 tahun, lapor Xinhua.
Hukuman itu bermula dari kasus pada 2014 silam, yaitu ketika 27 orang yang tergabung dalam Ikhwanul Muslimin menyelenggarakan demonstrasi di provinsi Sharqiya.
Massa yang berpawai itu dituduh melemparkan botol-botol terbakar, melakukan sabotase, merintangi lalu lintas serta menyebarkan brosur-brosur yang berisi penentangan terhadap angkatan bersenjata dan kepolisian.
Tiga anggota Ikhwanul Muslimin lainnya mendapatkan hukuman penjara tiga tahun atas dakwaan yang sama.
Mesir mengalami sejumlah serangan antipasukan keamanan sejak mantan pemimpin Islamis Mohammed Morsi ditumbangkan pada 2013 melalui gerakan yang dipimpin militer.
Ikhawanul Muslimin pimpinan Morsi dimasukkan ke dalam daftar teroris pada 2014.
Morsi dan sejumlah sosok terkemuka di kelompoknya telah dijatuhi vonis, dari hukuman mati hingga hukuman penjara seumur hidup atas dakwaan pembunuhan, kekerasan dan pemata-mataan.
(Uu.T008/F001)
Di Mesir, hukuman seumur hidup adalah 25 tahun, lapor Xinhua.
Hukuman itu bermula dari kasus pada 2014 silam, yaitu ketika 27 orang yang tergabung dalam Ikhwanul Muslimin menyelenggarakan demonstrasi di provinsi Sharqiya.
Massa yang berpawai itu dituduh melemparkan botol-botol terbakar, melakukan sabotase, merintangi lalu lintas serta menyebarkan brosur-brosur yang berisi penentangan terhadap angkatan bersenjata dan kepolisian.
Tiga anggota Ikhwanul Muslimin lainnya mendapatkan hukuman penjara tiga tahun atas dakwaan yang sama.
Mesir mengalami sejumlah serangan antipasukan keamanan sejak mantan pemimpin Islamis Mohammed Morsi ditumbangkan pada 2013 melalui gerakan yang dipimpin militer.
Ikhawanul Muslimin pimpinan Morsi dimasukkan ke dalam daftar teroris pada 2014.
Morsi dan sejumlah sosok terkemuka di kelompoknya telah dijatuhi vonis, dari hukuman mati hingga hukuman penjara seumur hidup atas dakwaan pembunuhan, kekerasan dan pemata-mataan.
(Uu.T008/F001)
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: