Wisata olahraga capai 250.000 wisman
14 Juli 2018 20:01 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan shotgun bola asap menandai dibukanya Wonderful Indonesia Golf Tournament (WIGT) 2018, di Royale Jakarta Golf Club, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (14/7/2018). Turnamen golf ini kerja sama Ikatan Alumni ITB class 80 (IA-ITB 80) dan Kementerian Pariwisata. (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari 250.000 wisatawan mancanegara datang ke Indonesia dari wisata olahraga yang mampu mendatangkan devisa sekitar 250 juta dolar AS per tahun, dan dari jumlah tersebut di antaranya golf.
"Golf adalah bagian dari wisata olahraga yang cukup efektif menarik wisatawan mancanegara, pertumbuhannya mencapai 10 persen per tahun," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Hal itu disampaikan Menpar Arief Yahya usai membuka Wonderful Indonesia Golf Tournament (WIGT) 2018 di Royale Jakarta Golf Club, Halim Perdanakusuma, Jakarta. Turnamen golf kerja sama Ikatan Alumni ITB class 80 (IA-ITB 80) dan Kementerian Pariwisata ini dibuka dengan penampilan pertunjukan tari gandrung.
Menurut Arief Yahya, rata-rata orang berwisata 65 persen karena aspek budaya, 35 persen karena aspek keindahan alam dan lima persen hasil "manmade" termasuk wisata olahraga. Berdasarkan data tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan mancenegara (wisman) ke Indonesia mencapai 14,04 juta.
"Tahun ini kita targetkan pertumbuhannya mencapai 22 persen yakni menjadi 20 juta kunjungan, itu adalah peningkatan yang signifikan," kata Arief.
Ketua penyelenggara WIGT 2018 Bagus T Kartika, mengatakan penyelenggaraan turnamen golf ini juga memadukan wisata olah raga dengan wisata budaya karena menampilkan tari gandrung sebagai pembuka acara.
"Tari gandrung adalah tari budaya khas Banyuwangi. Ini merupakan kali pertama ada event golf dibuka dengan pertunjukan seni budaya tradisional," kata Bagus.
Ketua Ikatan Alumni ITB class 80 (IA-ITB 80) Adji Rukmantara, dalam kesempatan yang sama menambahkan, turnamen golf ini juga merupaka kegiatan amal. Dana yang terkumpul dari ajang turnamen golf ini nantinya digunakan untuk berbagai kegiatan sosial.
"Satu di antaranya adalah kegiatan sosial yang berhubungan dengan industri pariwisata," terang Adji.
Sebagai contoh, lanjut Adji, dari dana tersebut IA-ITB 80 telah membantu pembangunan sarana dan prasarana di lokasi destinasi wisata, seperti pembangunan toilet dan mushola Bahkan IA-ITB 80 pada tahun pertama turnamen juga telah membantu pengembangan konservasi penyu di Banyuwangi. Pada tahun kedua melakukan pembangunan fasilitas WC dan mushola di Pulau Derawan.
"Tahun ini kami akan membantu pembangunan penunjang sarana dan prasarana di Dieng Jawa Tengah. Semua itu kami laksanakan bekerjasama dengan satu komunitas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di masing-masing wilayah," jelasnya.
"Golf adalah bagian dari wisata olahraga yang cukup efektif menarik wisatawan mancanegara, pertumbuhannya mencapai 10 persen per tahun," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Hal itu disampaikan Menpar Arief Yahya usai membuka Wonderful Indonesia Golf Tournament (WIGT) 2018 di Royale Jakarta Golf Club, Halim Perdanakusuma, Jakarta. Turnamen golf kerja sama Ikatan Alumni ITB class 80 (IA-ITB 80) dan Kementerian Pariwisata ini dibuka dengan penampilan pertunjukan tari gandrung.
Menurut Arief Yahya, rata-rata orang berwisata 65 persen karena aspek budaya, 35 persen karena aspek keindahan alam dan lima persen hasil "manmade" termasuk wisata olahraga. Berdasarkan data tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan mancenegara (wisman) ke Indonesia mencapai 14,04 juta.
"Tahun ini kita targetkan pertumbuhannya mencapai 22 persen yakni menjadi 20 juta kunjungan, itu adalah peningkatan yang signifikan," kata Arief.
Ketua penyelenggara WIGT 2018 Bagus T Kartika, mengatakan penyelenggaraan turnamen golf ini juga memadukan wisata olah raga dengan wisata budaya karena menampilkan tari gandrung sebagai pembuka acara.
"Tari gandrung adalah tari budaya khas Banyuwangi. Ini merupakan kali pertama ada event golf dibuka dengan pertunjukan seni budaya tradisional," kata Bagus.
Ketua Ikatan Alumni ITB class 80 (IA-ITB 80) Adji Rukmantara, dalam kesempatan yang sama menambahkan, turnamen golf ini juga merupaka kegiatan amal. Dana yang terkumpul dari ajang turnamen golf ini nantinya digunakan untuk berbagai kegiatan sosial.
"Satu di antaranya adalah kegiatan sosial yang berhubungan dengan industri pariwisata," terang Adji.
Sebagai contoh, lanjut Adji, dari dana tersebut IA-ITB 80 telah membantu pembangunan sarana dan prasarana di lokasi destinasi wisata, seperti pembangunan toilet dan mushola Bahkan IA-ITB 80 pada tahun pertama turnamen juga telah membantu pengembangan konservasi penyu di Banyuwangi. Pada tahun kedua melakukan pembangunan fasilitas WC dan mushola di Pulau Derawan.
"Tahun ini kami akan membantu pembangunan penunjang sarana dan prasarana di Dieng Jawa Tengah. Semua itu kami laksanakan bekerjasama dengan satu komunitas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di masing-masing wilayah," jelasnya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: