Beli tanah dan bangun rumah cita-cita Zohri
12 Juli 2018 23:05 WIB
Kondisi rumah peraih medali emas lari 100 meter putra U20 dunia, Lalu Muhammad Zohri, di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB. (Dokumentari PB PASI)
Lombok Utara, NTB (ANTARA News) - Pelari jarak pendek peraih medali emas dunia U-20, Lalu Muhammad Zohri, bercita-cita ingin menjadi orang sukses dan membangunkan rumah sendiri untuk keluarga.
"Kalau saya sukses mau belikan tanah, terus bangun rumah sendiri," ujar kakak kandung Zohri, Baiq Fazilah (29) menceritakan cita-cita adiknya saat ditemui di rumahnya di Karang Pansor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Menurut dia, Zohri memiliki kemauan keras untuk menjadi orang sukses, meski di tengah keterbatasan keluarga. Karena, kedua orangtua Zohri, Lalu Ahmad Yani (Alm) meninggal sekitar 2017 dan Ibunya Saeriah (Almh) juga sudah lebih dulu meninggal dunia sekitar 2015 di saat dia masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Makanya setelah melihat videonya yang dikirim Zohri melalui WhatsApp, saya langsung menangis dan sujud sukur kepada Allah SWT," ucap Fazilah, kakak sulung Zohri.
Zohri anak ke empat dari empat bersaudara, yakni Baiq Fazilah (29), Lalu Ma'rib (28), Baiq Fujianti (Almh) dan Lalu Muhammad Zohri.
Sebelumnya, Zohri, mengukir prestasi mengesankan pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere, Finlandia, 10-15 Juli 2018. Pria asal NTB tersebut merebut emas pada nomor bergengsi lari 100 meter putra.
Di babak final, Zohri finish pertama dengan catatan waktu 10,18 detik. Dia?mengalahkan dua pelari asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz (10,22) dan Eric Harrison (10,22). Sementara urutan ketiga ditempati oleh pelari Afirka Selatan,?Thembo Monareng dengan 10,23 detik.
"Kalau saya sukses mau belikan tanah, terus bangun rumah sendiri," ujar kakak kandung Zohri, Baiq Fazilah (29) menceritakan cita-cita adiknya saat ditemui di rumahnya di Karang Pansor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Menurut dia, Zohri memiliki kemauan keras untuk menjadi orang sukses, meski di tengah keterbatasan keluarga. Karena, kedua orangtua Zohri, Lalu Ahmad Yani (Alm) meninggal sekitar 2017 dan Ibunya Saeriah (Almh) juga sudah lebih dulu meninggal dunia sekitar 2015 di saat dia masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Makanya setelah melihat videonya yang dikirim Zohri melalui WhatsApp, saya langsung menangis dan sujud sukur kepada Allah SWT," ucap Fazilah, kakak sulung Zohri.
Zohri anak ke empat dari empat bersaudara, yakni Baiq Fazilah (29), Lalu Ma'rib (28), Baiq Fujianti (Almh) dan Lalu Muhammad Zohri.
Sebelumnya, Zohri, mengukir prestasi mengesankan pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere, Finlandia, 10-15 Juli 2018. Pria asal NTB tersebut merebut emas pada nomor bergengsi lari 100 meter putra.
Di babak final, Zohri finish pertama dengan catatan waktu 10,18 detik. Dia?mengalahkan dua pelari asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz (10,22) dan Eric Harrison (10,22). Sementara urutan ketiga ditempati oleh pelari Afirka Selatan,?Thembo Monareng dengan 10,23 detik.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: