Jakarta (Antara News) - Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) mencatat sudah ada 400 rumah penduduk yang memasang teknologi panel surya fotovoltaic (solar rooftop) untuk mendukung capaian energi baru terbarukan nasional.


Pada seminar tentang Pengembangan Energi Surya Atap di Jakarta, Kamis, Ketua Umum AESI Andhika Prastawa menyebutkan, sekitar 400 rumah yang sudah terpasang panel surya berada di DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan rata-rata kapasitas listrik 2 kilowatt (KW).




"Untuk rumah perorangan sudah lebih dari 400 rumah yang memasang fotovoltaic. Satu rumah rata-rata pasang sekitar 2 KW, berarti sudah ada 800 KW terpasang. Itu sekitar satu tahun terakhir," kata Andhika.




Selain itu, ASEI juga mencatat ada satu pusat perbelanjaan yang sudah dipasangi atap surya fotovoltaic dengan kapasitas 500 KW dan pabrik industri yang juga memasang 500 KW.




Dengan demikian, sudah ada 1,8 MW surya atap yang terpasang baik di perumahan maupun gedung. Namun demikian, jumlah tersebut hanya yang tercatat oleh ASEI.




Pemasangan panel surya fotovoltaic menjadi bagian dari Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap Menuju Gigawatt Fotovoltaik di Indonesia pada 2025.




Andhika menilai target ini tidak mustahil untuk dicapai mengingat jumlah pelanggan PLN di Pulau Jawa sangat besar. Selain itu, dukungan regulasi dari pemerintah juga diperlukan agar selain perumahan, bangunan komersial dan industri turut menyukseskan gerakan ini.




"Kalau ada peraturan atau regulasi yang memungkinkan lebih mudah pelanggan PLN memasang fotovoltaic di rumah masing-masing, tentunya peningkatan akan lebih cepat dan target 1.000 MW di tahun 2025 bisa diapai," kata Andhika.




Gerakan Sejuta Surya Atap merupakan upaya Ditjen EBTKE untuk mendukung Kebijakan Energi Nasional yang menargetkan peningkatan bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.




Dari target tersebut, proyeksi pembangkit listrik tenaga surya adalah sebesar 5000 MW pada 2019 dan 6400 MW pada 2025.