Moskow (ANTARA News) - Manajer Timnas Inggris, Gareth Southgate, menyesali ketidakmampuan timnya untuk mencetak lebih banyak gol di babak pertama, setelah The Three Lions dikalahkan Kroasia 1-2 pada semifinal Piala Dunia 2018, Kamis dini hari WIB.
Inggris berharap menembus final Piala Dunia di Rusia agar bisa mengulang kesuksesan pada turnamen edisi 1966, kendati mereka akhirnya tersingkir di babak perpanjangan waktu berkat penampilan Kroasia yang pantang menyerah.
"Saya pikir di babak pertama kami benar-benar bagus dan mungkin kami bisa menciptakan gol-gol lainnya," kata Southgate kepada ITV dilansir AFP, seusai laga.
Southgate mengatakan bahwa timnya harus memanfaatkan peluang-peluang bagus saat bertanding di sistem gugur.
"Saya tidak bisa meminta lebih banyak dari para pemain. Saya pikir sepak bola di sistem gugur adalah tentang selisih yang tipis, dan ketika Anda memiliki hal yang bagus melawan tim yang baik, Anda harus memanfaatkan peluang itu," katanya.
Baca juga: Mandzukic: Kroasia ibarat kawanan singa yang lepas
Kendati demikian, Southgate mengambil sisi positif dari kekalahan ini berupa pengalaman yang luar biasa bagi skuat Inggris yang tergolong muda, rata-rata berusia 26 tahun.
"Malam ini kami tidak cukup untuk berada di sana tetapi kami akan belajar dari itu. Kami meninggalkan semuanya di luar sana," kata Southgate.
Di sisi lain, Kroasia menjadi negara terkecil yang tampil di final Piala Dunia setelah Uruguay memenangkan turnamen itu pada 1950.
"Ini bagus bagi kami dan negara-negara yang lebih kecil untuk menunjukkan bahwa jika Anda bermimpi, berkarakter dan bekerja keras, impian adalah hal yang mungkin," kata mantan pelatih Kroasia Slaven Bilic saat menjadi komentator di ITV, demikian AFP.
Baca juga: Fakta-fakta kemenangan Kroasia atas Inggris
Baca juga: Kegagalan Inggris ke final Piala Dunia dalam galeri foto
Baca juga: Inggris kalah, Harry Kane merasa patah hati
Piala Dunia 2018
Penyesalan Southgate atas kekalahan Inggris
12 Juli 2018 06:31 WIB
Pelatih Inggris Gareth Southgate (kanan) bersama gelandang Eric Dier. (Juan Mabromata / AFP)
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: