"Ini sebagai langkah untuk menyelesaikan masalah ini, dan pemerintah juga telah melakukan effort yang bisa menanggulangi masalah ini," kata Anies.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat ada 37.700 orang yang terdeteksi memiliki masalah TB, 5.775 orang anak dan 31.000 lainnya dewasa.
"Lalu, yang menderita TB Resisten Obat ada 556 orang, dan 70 persennya adalah warga DKI, 30 persennya dari luar. TB Resisten Obat ini butuh penanganan yang serius, termasuk komitmen pasien untuk mengikuti pengobatan secara tuntas," ujarnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap menggerakkan rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan pos pelayanan terpadu (posyandu) setempat untuk bisa menangani pasien pengidap TB Resisten Obat, termasuk tindak lanjut mereka setelah melewari perawatan intensif di RS, katanya.
"Kami semua mendukung atas apa yang di lakukan RSIJ Cempaka Putih. Dan, ini adalah RS pertama memiliki fasilitas untuk penangan pasien TB," ujar Anies.
Semua pengobatan pasien TB gratis, maka jangan khawatir soal biaya. Utamanya adalah kemauan untuk berobat, apalagi untuk TB Resisten Obat pengobatannya lama dan tanpa ada komitmen itu sangat sulit sekali, katanya.
"Fasilitas di sini secara teknologi cukup simpel asal ada kemauan. Saya harap rumah sakit swasta lain dapat mengikuti yang dilakukan Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, manfaatnya besar dari sisi pembiayaan reasonable," demikian Anies Baswedan.
Baca juga: Menkes minta pemda buat perencanaan pengendalian TB
Baca juga: Ruang publik rentan jadi tempat penularan tuberkulosis
Baca juga: Sinar mata hari bantu cegah penularan TB