Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Ade Reza Haryadi menilai sosok Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin dapat menguntungkan Jokowi karena secara sosiologis sangat dekat dengan pemilih umat Islam.

"Secara sosiologis Kyai Ma'ruf Amin sangat dekat dengan pemilih umat Islam. Hal ini bisa menjadi insentif elektoral yang menguntungkan bagi Jokowi sebagai representasi kalangan nasionalis yang sering diopinikan kurang dekat dengan pemilih Islam," ujar Ade Reza di Jakarta, Rabu.

Ade Reza menilai Ma'ruf Amin potensial menjadi cawapres Jokowi. Tapi persoalannya, kata dia, potensi kedekatan kyai Ma'ruf Amin dengan pemilih umat Islam bukan satu-satunya variabel yang akan dipertimbangkan Jokowi.

"Perlu figur yang bisa mendongkrak elektabilitas politik sekaligus menjadi katalis politik yang mencairkan ketegangan persaingan antarpartai dalam memperebutkan posisi cawapres," jelas dia.

Selain itu cawapres Jokowi harus mampu mengartikulasikan visi politik Jokowi dalam menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang aktual, seperti isu ketimpangan ekonomi, ketenagakerjaan dan industrialisasi, serta persaingan global yang makin menguat.

"Oleh karena itu, sepanjang Kyai Ma'ruf Amin dapat menunjukan bahwa beliau memiliki potensi politik yang sesuai kepentingan politik Jokowi, saya kira Kyai Ma'ruf Amin merupakan salah satu kandidat cawapres yang potensial," jelas Ade.

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyebut Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin sebagai satu dari sepuluh nama kandidat yang sudah dikantongi Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden.

Menurut Romahurmuziy, Ma'ruf Amin akan mampu menjembatani seluruh kepentingan.

Baca juga: KH Ma'ruf Amin disebut sebagai salah satu kandidat cawapres Jokowi

Baca juga: Ini empat nama cawapres Jokowi yang diusulkan relawan