Manila (ANTARA News) - Keberhasilan sejumlah negara Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Singapura, dalam memerangi terorisme memperoleh penghargaan dari Australia. Pengkuan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri Australia, Alexander Downer, dalam temu pers di sela-sela pertemuan Forum Kawasan ASEAN(ARF) di Manila, Kamis. "Yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ialah bangsa Indonesia, Filipina, Malaysia serta Singapura berhasil melacak jaringan teroris dan pada sejumlah perkara dapat melumpuhkannya," kata Downer. Menurut Downer, keempat negara ASEAN itu juga berhasil mencegah serangan teroris. "Bukan berarti bahwa masalah itu berlalu. Itu masih ada. Masih tetap hadir dan masih harus diatasi," katanya. Downer menekankan bahwa ASEAN masih harus melakukan banyak hal untuk mengatasi terorisme. "Namun, jika dilihat dari masa serangan WTC NewYork, jumlah serangan menurun dalam dua tahun terakhir," katanya. Dalam beberapa waktu terakhir, Australia selalu berada di garis depan dalam upaya perang melawan terorisme, terutama sejak serangan 9 September di Amerika Serikat. Pemerintah Australia juga beberapa kali menyatakan tekadnya membantu upaya negara Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Filipina, mengatasi terorisme. Sementara itu, Direktur Jenderal ASEAN Departemen Luar Negeri Dian Triansyah Djani mengatakan bahwa 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sepakat memperkuat kerjasama keamanan dan melakukan upaya mensahkan Konvensi ASEAN tentang Kontra-Terorisme untuk menghadapi ancaman kelompok teroris di kawasan itu. "Itu kesepakatan para menteri luar negeri, yang tercantum dalam komunike bersama," katanya. Komunike Bersama itu, yang ditandatangani 10 menteri luar negeri ASEAN, menyatakan ASEAN sepakat melakukan segala upaya guna memastikan pensahan pada kesempatan pertama dan pemberlakuan segera Konvensi Kontra-Terorisme ASEAN tersebut serta menggiatkan kerjasama untuk memastikan perdamaian dan kestabilan ASEAN terwujud. Menteri luar negeri ASEAN menggarisbawahi capaian pertemuan ketujuh tingkat pejabat tinggi mengenai Kejahatan Transnasional (SOMTC) di Laos, yang mendorong pelembagaan kelompok kerja kontra-terorisme. Pada kesempatan sama, Downer juga mengatakan bahwa pemerintah Australia boleh jadi mempertahankan pasukannya di Timor Timur hingga akhir tahun depan jika pemerintah baru Timor Timur menginginkannya. Pada saat ini terdapat sedikit-dikitnya 1.000 prajurit Australia di negara baru itu. Menurut Downer, keberadaan pasukan Australia di Timor Timur sangat tergantung pada kebutuhan. Pada kesempatan itu, ia juga berharap pemerintah baru dapat memberikan kehidupan lebih baik bagi rakyat Timor Leste. (*)