Tunis, Tunisia (ANTARA News) - Kelompok "Okba Ibn Nafaa", bagian dari Al-Qaida di Maghrib Islam, pada Senin (9/7) mengklaim serangan terhadap satu patroli Garda Nasional yang menewaskan sembilan orang dan melukai tiga orang lainnya di bagian barat-laut Tunisia.
"Okba Ibn Nafaa" diburu oleh pasukan keamanan selama beberapa tahun di bagian barat-laut Tunisia.
Perdana Menteri Tunisia Youssef Chahed mengatakan pemerintah akan membalas gugurnya personel keamanan sesegera mungkin, dan menyatakan perang melawan teror adalah "perang panjang".
Menurut Kementerian Dalam Negeri Tunisia, serangan teror itu meliputi ranjau anti-tank yang meledak di rute patroli Garda Nasional.
Sejak 2011, fasilitas militer dan keamanan Tunisia telah menjadi sasaran utama organisasi dan kelompok radikal.
Pada 2015, tiga serangan yang masing-masing ditujukan ke Museum Bardo di Tunis, satu hotel di Sousse di Tunisia Timur, dan satu bus yang membawa personel Pengawal Presiden di ibu kota Tunisia, Tunis, menewaskan lebih dari 70 orang, kebanyakan wisatawan asing dan personel pasukan keamanan, demikian menurut siaran kantor berita Xinhua. (Uu.C003)
Baca juga: Liga Arab kutuk serangan teror di Tunisia
Al Qaida klaim serangan terhadap pasukan keamanan di Tunisia
10 Juli 2018 09:54 WIB
Arsip Foto. Seorang turis terluka menyusul serangan maut teroris ke Museum Bardo, Tunisia, pada Rabu (18/3/2015) (Reuters)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: