Jakarta (Antara News) -- Insitute of Southeast Asian Studies (ISEAS) meluncurkan buku yang bertajuk 'Indonesia and The New World: Globalization, Nationalism and Sovereignity' di Jakarta, Senin. Buku ini membahas seputar pengalaman Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi di masa lalu, saat ini dan masa depan.


Disunting oleh dosen ekonomi Departemen Ekonomi Australian National University (ANU) Arianto A. Patunru, Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Mari Elka Pangestu, dan Pengajar di FEB UI

M. Chatib Basri, buku ini memuat sejumlah tulisan para pakar terkemuka dari dalam dan luar negeri lewat perspektif ekonomi, sosial, politik, dan keamanan yang pernah dipresentasikan pada saat konferensi tahunan, Indonesia Update yang ke-35 di Australian National University (ANU).




"Berbagai pandangan dalam buku ini dapat melahirkan inspirasi dan memperkaya sudut pandang kita dalam menganalisa masalah dan tantangan Indonesia ke depan,” kata ekonom senior Mari Elka Pangestu.




Dimensi globalisasi saat ini semakin kompleks dan rumit, seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, globalisasi meningkatkan akses untuk memperbaiki taraf hidup dan juga meningkatkan kepekaan. Namun di sisi lain, globalisasi juga telah meningkatkan kepekaan suatu negara kepada berbagai guncangan dan dampak negatif globalisasi. Akibatnya sentimen anti-globalisasi meningkat; pemicunya antara lain pengalaman pahit akibat krisis keuangan dunia serta ketimpangan ekonomi yang semakin lebar di depan mata karena keuntungan dari globalisasi tidak merata. 




“Namun seyogyanya berbagai pengalaman itu mengharuskan pendekatan yang lebih berhati-hati dalam merespon globalisasi agar mendukung desain kebijakan yang lebih tepat untuk menjawab isu yang muncul,” lanjut Mari




Buku ini berisi pandangan beberapa peneliti terkemuka yang membahas berbagai isu penting seputar globalisasi, nasionalisme dan kedaulatan di Indonesia. Tulisan dalam buku ini mencakup sejarah keterlibatan Indonesia dengan dunia internasional, posisi Indonesia dalam konflik Laut Cina Selatan, serta merebaknya kembali nasionalisme di bidang ekonomi dan keamanan. 




Secara ringkas, dibagian pertama buku ini dibahas pengalaman Indonesia dengan globalisasi nasionalisme dan kedaulatan. Di bidang ekonomi, keterbukaan ekonomi Indonesia terhadap perdagangan dan investasi pasang surut dalam perjalanan sejarah Indonesia dan memerlukan pemahaman akar ekonomi, sosial dan budaya. 




Buku ini juga membahas dampak globalisasi terhadap kemiskinanan dan ketimpangan, nasib buruh dan serta kesejahteraan masyarakat pada umumnya, terutama kaum perempuan. (adv)