Jakarta (ANTARA News) - Petugas Polda Metro Jaya menembak mati dua pelaku pencurian barang milik tenaga ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Armedya Dewangga.

"Pelaku mencoba merebut senjata milik petugas," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta di Jakarta Minggu.

Kombes Nico mengungkapkan kedua pelaku itu yakni Ramalia alias Ramli berperan sebagai pencuri dan Heru Astanto menjadi penadah barang curian.

Selain itu, polisi juga meringkus tersangka Hardiwahidin alias Toing, Dani Setiawan, Achmad Mahmudi, Abdul dan Ade Junaidi.

Nico menjelaskan petugas mengambil tindakan tegas dan terukur terhadap kawanan penjahat jalanan itu lantaran berusaha melawan petugas saat pengembangan.

Petugas juga melumpuhkan tiga pelaku lainnya pada bagian kaki karena melarikan diri saat akan diciduk.

Komplotan Ramli tersebut menjual komputer jinjing (Macbook) kepada Ade Junaidi seharga Rp4 juta kemudian dibeli Heru Asnanto.

Dari keterangan Heru, polisi mengejar penadah Tri Wahyudi di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Seorang tenaga ahli Kantor Staf Kepresidenan Armedya Dewangga menjadi korban pencurian dengan modus kempes ban di kawasan Glodok Tamansari Jakarta Barat pada 8 Juni 2018.

Beberapa barang berharga seperti laptop, uang dan surat penting raib dibawa kabur pelaku, kemudian Armedya melaporkannya ke Polsek Metro Taman Sari.

Armedya kehilangan tas, "Macbook", perangkat keras (hardisk), pin Sekretariat Militer Istana Kepresidenan, kartu nama Kantor Staf kepresidenan dan uang tunai Rp3,3 juta.

Baca juga: Polisi terima laporan pencurian dari staf Kantor Staf Presiden