Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah orang yang merupakan tukang renovasi terjebak di lantai 18 Kantor Kementerian Perhubungan, di Jakan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, yang kebakaran, Minggu dini hari pukul 04.00 WIB.
"Ruangan lantai 18 Gedung Kemenhub sedang direnovasi, ada tukang terjebak disana," ujar staf Kementerian Perhubungan, Supandi, kepada ANTARA, di Jakarta, Minggu.
Supandi menjelaskan kronologi terjadinya kebakaran. Supandi mengatakan, karena ruang di lantai 18 Kementerian Perhubungan tengah direnovasi, dia mendapat tugas dari atasannya untuk menjaga atau menjadi mandor bagi para tukang yang bertugas.
Karena rumahnya dekat dari Kantor Kementerian Perhubungan, Supandi diperkenankan memantau tukang dari kediamannya.
Saat subuh tiba, dia menerima informasi bahwa kantornya bekerja terbakar.
Supandi lantas bergegas ke kantor dan mendapati kantornya sudah dipenuhi asap. Supandi mengatakan, jendela di lantai 18 tempat tukang bekerja terbuka, dan para tukang tampak berteriak dari jendela itu.
Karena tidak terdengar, para tukang menuliskan pesan di suatu kertas dan menjatuhkan kertas itu ke bawah.
"Isi pesannya: Tolong, disini banyak asap, tangga darurat gelap, " ujar Supandi.
Dia mengatakan, berdasarkan dugaan sementara, api berasal dari lantai parkir P5 atau P6. Di tempat itu terdapat genset dan server.
"Mungkin karena disitu terbakar, jadi asap membumbung sampai ke lantai paling atas, menyebabkan tangga darurat gelap dipenuhi asap, tukang tidak bisa keluar," ujar dia.
Hingga saat ini petugas masih berusaha mengevakuasi para tukang di lantai 18. Selain itu ada pula karyawan yang terjebak di lantai 11.
Semua korban yang terjebak masih mengirimkan pesan melalui berbagai media, antara lain kertas, kardus air mineral dan lain-lain.
Berdasarkan pantauan ada satu korban meninggal dunia telah dipindahkan petugas.
Sejumlah orang terjebak di Kantor Kementerian Perhubungan
8 Juli 2018 06:54 WIB
Ilustrasi Kantor Kementerian Perhubungan. (ANTARA News/Rangga Jingga)
Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: